Terorisme di Selandia Baru

PM Selandia Baru Berjanji Memperkuat Hukum Kontrol Senjata setelah Serangan di Christchurch

Sebanyak 41 orang tewas di sebuah masjid di Deans Avenue, kata Ardern, dan tujuh orang tewas di sebuah masjid di Lynwood Avenue.

Editor: Fatimah
theguardian.com
PM Selandia Baru 

SERAMBINEWS.COM - Undang-undang kontrol senjata Selandia Baru akan diperkuat setelah tragedi pembantaian 49 orang di masjid-masjid Christchurch, kata perdana menteri negara itu.

Jacinda Ardern mengatakan pada konferensi pers pada Sabtu pagi bahwa ia akan mempertimbangkan untuk melarang senjata api semi-otomatis beredar bebas, setelah orang yang diduga bersenjata di belakang penembakan itu memperoleh lima senjata secara legal.

Baca: Wali Kota Sabang Ajak Warga Doakan Muslim yang Syahid dalam Aksi Brutal Teroris di Selandia Baru

"Saya bisa memberitahumu satu hal sekarang: undang-undang senjata kita akan berubah," kata Ardern.

"Ada upaya untuk mengubah undang-undang pada 2005, 2012 dan setelah penyelidikan pada 2017, sekarang saatnya untuk perubahan."

Baca: Al Chaidar: Brenton Tarrant Teroris Beraliran Yehova, Sangat Berbahaya dan Sektenya Ada di Indonesia

Ardern mengatakan dugaan penembak itu ditemukan menggunakan lima senjata yang menurut hukum ia miliki di bawah lisensi "kategori A" yang diperoleh pada November 2017.

Dia tampaknya mulai membeli senjata pada bulan berikutnya, katanya.

Senjata yang diambil dari pelaku termasuk dua senjata semi-otomatis dan dua senapan, kata perdana menteri.

Menjawab pertanyaan dari wartawan, Ardern mengatakan semua opsi untuk membatasi kekerasan senjata akan dipertimbangkan.

Baca: Profil 4 Nama yang Tertulis dalam Senjata Milik Brenton Tarrant, Ada Kaitannya dengan Masa Lalu

Selandia Baru memungkinkan untuk mempunyai kepemilikan senjata semi-otomatis yang sering digambarkan sebagai "senapan serbu" yang dilarang di negara-negara seperti Australia dan Inggris.

Senjata dapat dibeli secara online dan siapa pun yang berusia 16 tahun dengan lisensi entry-level dapat memilikinya.

Perdana menteri mengatakan pada hari Sabtu pagi bahwa dia telah menerima "pesan belasungkawa dari seluruh dunia" dan para pemimpin internasional termasuk Donald Trump, presiden AS, yang telah dikritik karena permusuhannya terhadap Muslim.

"Dia sangat berharap belasungkawa diteruskan ke Selandia Baru," kata Ardern.

"Dia bertanya dukungan apa yang bisa diberikan AS. Pesan saya adalah simpati dan cinta untuk semua komunitas Muslim."

Baca: Ternak Berkeliaran, Kompleks Kantor Pemerintahan Pidie Jaya Mirip Kebun Binatang

Empat orang ditangkap setelah serangan itu dan satu kemudian dibebaskan.

Arden mengatakan orang itu adalah anggota masyarakat bersenjata yang berusaha membantu polisi di tempat kejadian.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved