Akademisi: Mestinya Ulama tak Terseret dalam Politik Praktis
Akademisi dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Dr Taufiq Abdul Rahim SE MSi menyoroti keterlibatan ulama dalam politik praktis,
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Yusmadi
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Dr Taufiq Abdul Rahim SE MSi menyoroti keterlibatan ulama dalam politik praktis, terutama dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019.
Baik yang mendukung calon presiden nomor urut 01 maupun 02.
Menurut Taufiq, para ulama semestinya menjadi panutan ummat, tidak mudah ditarik-tarik dalam wilayah kepentingan politik.
Meskipun memiliki pilihan politik pada saat Pemilu, tetapi tidak ikut terseret atau terlibat langsung dalam politik praktis.
“Sebenarnya posisi ulama sebagai pewaris nabi (warisatul ambiya), berada pada level di atas para eksekutif dan legislatif, sebagai pemberi nasihat, memberikan pencerahan kepada semuanya, termasuk para pemimpin, politisi ataupun elite yang berkuasa,” katanya kepada Serambinews.com, Rabu (20/3/2019).
Baca: Menjaga Marwah Ulama
Baca: MPU Aceh Minta Semua Pihak tidak Bicara Politik Praktis di Dalam Masjid
Baca: Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ulama Aceh akan Bantu Klarifikasi Soal Fitnah PKI dan Anti-Islam
Sehingga, lanjut Taufiq, keberadaan ulama untuk meluruskan atau menyelesaikan persoalan yang menimpa masyarakat, agar tidak semakin salah dan sesat dalam mengambil kebijakan.
“Tidak selayak dan sepantasnya ulama diseret-seret dalam persoalan atau masalah politik. Kecuali ulama itu memang terjun langsung sebagai praktisi politik dan memiliki tekad yang kuat untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat menjadi lebih baik,” ujar dia.(*)
