Bus Sekolah tak Lagi Beroperasi, Puluhan Pelajar di Subulussalam Sering Terlambat Masuk Kelas

Namun, bus tersbeut sudah tidak lagi beroperasi sejak beberapa tahun belakangan ini.

Penulis: Khalidin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Siswa sekolah terpaksa menaiki atap mobil akibat berhentinya bus sekolah. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Masyarakat Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam khususnya dari Desa Singgersing mengeluh tidak beroperasinya bus sekolah milik pemerintah setempat selama beberapa tahun terakhir.

"Sudah sangat lama berhenti, jadi anak-anak sekolah terpaksa menunggu angkutan umum," kata Jarkasi, Ketua BPG Desa Singgersing kepada Serambinews.com, Senin (25/3/2019).

Menurut Jarkasi, selama ini puluhan pelajar asal Desa Singgersing yang bersekolah ke Jambi Baru dan Lae Langge mengandalkan bus sekolah milik Pemko Subulussalam.

Namun, bus tersbeut sudah tidak lagi beroperasi sejak beberapa tahun belakangan ini.

Baca: Banyak Kecaman karena Bikin Kecanduan, Game PUBG Mobile Mulai Batasi Waktu Bermain Maksimal 6 Jam

Baca: Caleg Jadi Bos Komplotan Pencuri, Sudah Berkali-kali Beraksi, Alasannya Butuh Duit untuk Kampanye

Baca: UAS Kembali Sapa Warga Aceh Utara dalam Tabligh Akbar, Ini lokasi dan Jadwalnya

Akibatnya, para pelajar asal Desa Singgersing terpaksa menumpang dengan angkutan umum.

Masalahnya, kata Jarkasi, angkutan umum di daerah ini sangat minim apalagi yang operasinya saat masih pagi.

Akibatnya, para pelajar asal daerah ini sering terlambat ke sekolah atau pulang ke rumah.

"Bayangkan kadang anak-anak baru bisa sampai ke rumah pas mau ashar," kata Jarkasi.

Selain itu, topografi Kota Subulussalam yang penuh bukit terjal, jurang dan berkelok membuat anak-anak rawan menggunakan angkutan umum.

Seperti diketahui model angkutan umum Kota Subulussalam menggunakan mobil bak terbuka.

Namun lantaran tak ada pilihan lain, para pelajar rela bergelantungan dan duduk di atas kap mobil angkutan demi bisa sampai ke sekolah.

Untuk itulah, Jarkasi mendesak Pemerintah Kota Subulussalam kembali mengoperasikan bus sekolah agar para pelajar di sana tidak terancam dan terlambat ke sekolahnya.

Sebab, ada kebijakan positif diterapkan sekolah yakni semua siswa wajib tepat waktu.

Disiplin tersebut dinilai positif dan tidak boleh disalahkan hanya saja pemerintah harus memperhatikan armada untuk anak sekolah.

Jarkasi mengatakan pelayanan bus sekolah lebih aman. Sebab Kecamatan Sultan Daulat memiliki bentangan wilayah yang cukup luas dengan topografi berbukit.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved