Haba Dinkes Aceh

Sharla, Siswi MAN Model Banda Aceh Juara Lomba Poster PKPR pada Jambore Konselor Sebaya Se-Indonesia

Panitia menobatkan poster milik Sharla sebagai poster Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) terbaik se-Indonesia.

DINKES ACEH
Sharla, siswi MAN Model Banda Aceh menjuarai Lomba Poster PKPR Terbaik Se-Indonesia di Jambore Konselor Sebaya, Jakarta. 

Sharla, Siswi MAN Model Banda Aceh Juara Lomba Poster PKPR pada Jambore Konselor Sebaya Se-Indonesia

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Siswi MAN Model Banda Aceh, Sharla, tampil sebagai juara lomba poster yang diadakan oleh panitia Jambore Konselor Sebaya se-Indonesia.

Panitia menobatkan poster milik Sharla sebagai poster Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) terbaik se-Indonesia.

Penghargaan kepada Sharla diberikan Kasubdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, drg Wara Pertiwi Osing MA, pada Jambore Konselor Sebaya yang berlangsung di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Dinas Kesehatan Aceh memilih Sharla sebagai konselor sebaya untuk berpartisipasi pada kegiatan itu, karena ia merupakan salah satu siswi berprestasi sekaligus konselor sebaya yang aktif di organisasi PIK-R di sekolahnya.

Baca: Kerap Dianggap Sepele, 7 Kebiasaan Orang Tua ini Ternyata Bisa Membahayakan Kesehatan Anak

Sharla juga aktif di organisasi Forum Anak Aceh dan beberapa organisasi lainnya yang berkaitan dengan pembinaan remaja di Kota Banda Aceh.

Kegiatan Sharla sebagai konselor sebaya salah satunya yaitu memberikan konseling rutin tentang kesehatan untuk anak-anak pemulung yang berdomisili di Gampong Jawa, Banda Aceh.

Apa itu PKPR?

Penanggung Jawab Program PKPR Dinask Kesehatan (Dinkes) Aceh, Henny Hastuti yang mendampingi Sharla menerima penghargaan itu mengatakan, PKPR adalah salah satu program kesehatan yang secara khusus melayani kesehatan remaja.

Bentuknya berupa konseling dan berbagai kegiatan yang erat kaitannya dengan kesehatan remaja.

Baca: Sosok Will Connolly, Remaja 17 Tahun yang Timpuk Telur ke Kepala Senator Rasis Australia

Remaja, kata Henny, dalam perkembangannya masih berada pada masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa.

Jadi secara fisik remaja dapat dikatakan sudah matang tetapi secara psikis/kejiwaan belum matang.

"Oleh karena itu kelompok anak usia remaja dianggap termasuk dalam kelompok berisiko (rentan) terhadap berbagai masalah termasuk kesehatan," kata Henny.

Henny menambahkan, ada beberapa sifat remaja yang menyebabkan tingginya risiko tersebut.

Antara lain rasa ingin tahu yang begitu besar terhadap hal baru dalam kehidupannya. Tapi di sisi yang lain remaja itu kurang mempertimbangkan dampak buruk terhadap dirinya.

Baca: Remaja 13 Tahun Ini Klaim Ciptakan Reaktor Nuklir, Jadi Pakar Termuda di Dunia

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved