Kata Terakhir yang Diucapkan Sang Pilot Sebelum Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh

Bocoran dari penyelidikan jatuhnya pesawat di Ethiopia yang mengemuka pekan ini mengindikasikan sistem anti-stall dalam kondisi

Editor: Fatimah
Twitter/Ethiopian Airlines
CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam mendatangi lokasi salah satu pesawatnya jatuh pada Minggu (10/3/2019), di sekitar kota Bishoftu. Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru tewas dalam kecelakaan itu. 

SERAMBINEWS.COM - Sejumlah media internasional terus mengungkapkan bocoran proses penyelidikan atas pesawat maskapai Ethiopian Airlines ET302yang jatuh pada 10 Maret lalu.

Kabar terbaru dilansir oleh harian The Wall Street Journal lewat BBC Indonesia. Harian itu memberitakan kata-kata terakhir seorang pilot pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh itu kepada rekannya. 

Dalam berita itu, seorang pilot mengatakan kepada rekannya "pitch up, pitch up!" sebelum akhirnya komunikasi radio terputus. 

Pesawat itu jatuh hanya enam menit mengangkasa.

Baca: VIDEO - Pelajar & Guru SMPN 4 Dewantara Aceh Utara Mogok, Para Pihak Lakukan Pertemuan Cari Solusi

Sistem anti-stalling pada pesawat Boeing 737 Max dituding sebagai penyebab bencana yang menewaskan 157 orang di dalam pesawat.

Harian The Wall Street Journal, telah mewawancarai sejumlah orang yang dekat dengan investigasi yang sedang berlangsung, melaporkan informasi ini "menggambarkan potret kegagalan dahsyat yang dengan cepat membuat kru penerbangan kewalahan".

Bocoran dari penyelidikan jatuhnya pesawat di Ethiopia yang mengemuka pekan ini mengindikasikan sistem anti-stall dalam kondisi aktif ketika bencana terjadi.

Baca: VIDEO - Panwaslih Kota Banda Aceh Ingatkan Parpol tak Langgar Aturan Saat Kampanye Terbuka

Sistem tersebut berfungsi mencegah pilot menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi dengan cara menukikkan pesawat secara otomatis.

Sistem yang dikenal dengan sebutan Manoeuvring Characteristics Augmentation System (MCAS) itu juga disebut berkaitan dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Indonesia, Oktober 2018 lalu.

Kala itu, pesawat Boeing 737 Max juga jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, menewaskan 189 orang kru dan penumpangnya.

Investigasi jatuhnya pesawat Lion Air mengindikasikan sistem anti-stall tidak berfungsi danmemaksa hidung pesawat menurun lebih dari 20 kalisebelum akhirnya jatuh ke laut.

Baca: VIDEO - Mahkamah Syar’iyah Aceh Canang Wilayah Bebas Korupsi

Pihak berwenang Ethiopia telah menyebut adanya "kemiripan-kemiripan yang jelas" antara insiden Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Pihak maskapai dan pihak berwenang menolak berkomentar mengenai bocoran investigasi tersebut.

Namun, kekhawatiran mengenai Boeing 737 Max menyebabkan sejumlah negara memutuskan untuk menangguhkan penerbangan pesawat itu.

Alhasil, Boeing menyatakan telah merancang ulang perangkat lunak 737 Max sehingga MCAS akan non-aktif ketika menerima data yang bertentangan dari sensor-sensornya.

Baca: Aktivis GeRAK Bantah Pernyataan Irwandi

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved