Limbah PLTU Nagan Diduga Cemari Saluran Air Warga, Begini Kondisinya
Pencemaran tersebut diduga telah lama terjadi, kondisi itu menyebabkan ayam dan bebek piaraan mati karena minum air limbah yang tercemar.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Yusmadi
Laporan Sa’dul Bahri | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya di Dusun Geulanggang Meurak, Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya diduga cemari saluran air warga di daerah itu hingga menyebabkan ikan-ikan mati.
Pencemaran tersebut diduga telah lama terjadi, kondisi itu menyebabkan ayam dan bebek piaraan mati karena minum air limbah yang tercemar.
Sehingga sebagian warga saat ini tidak lagi memelihara ternak unggas karena dikawatirkan akan mati.
Sementara saluran air yang berada disamping perusahaan tersebut bermuara ke laut dengan kondisi suhu air panas dan berminyak.
Baca: GeRAK Sesali Sikap PLTU Nagan Raya, Ini Penyebabnya
Baca: Pembangunan PLTU Nagan Disorot
Baca: LSM: Audit PLTU Nagan
"Pencemaran itu jelas dari limbah PLTU Nagan Raya selain ikan yang mati, air yang kondisinya berminyak itu saat saya mencoba masuk kedalam, kondisinya sangat panas sehingga pantas banyak ikan yang mati," kata Hamdani, Koordinator Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) kepada Serambinews.com, Sabtu (6/4/2019).
Ia menambahkan kondisi air limbah itu sangat berbahaya karena jangankan ikan dan ayam manusia pun bisa mati bila tenggelam ke dalam air tersebut karena kondisinya panas.
"Kondisi air limbah PLTU saat saya cek langsung kelokasi ukuran panasnya bisa kita rebus telor ayam begitu panasnya," kata Hamdani saat mencoba masuk ke air limbah tersebut.
Sementara Menejer PLTU Nagan Raya Harmanto yang dihubungi Serambinews.com, tadi malam belum tersambung guna untuk dikonfirmasi terkait dugaan pencemaran limbah PLTU tersebut di saluran air warga yang berada tepat disamping perusahaan tersebut. (*)