Sulaiman Abda Menangis Saat Launching Buku Sabda Rindu
Buku biografi tentang Sulaiman Abda diluncurkan oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di AAC Dayan Dawood Unsyiah Banda Aceh, Senin (8/4/2019).
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Yusmadi
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Buku biografi tentang Sulaiman Abda diluncurkan oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di AAC Dayan Dawood Unsyiah Banda Aceh, Senin (8/4/2019).
Setelah diluncurkan, buku itu juga dibedah oleh tiga pembedah yaitu Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal Meng, Pimpinan Umum Harian Serambi Indonesia Sjamsul Kahar, dan Raihan Putry Ali Muhammad.
Buku yang mengisahkan tentang perjalanan hidup Sulaiman Abda bersama istri, almarhumah Hausmini tersebut ditulis oleh Hasan Basri M Nur.
Dalam buku setebal 200 halaman itu, Hasan Basri mengambarkan bagaimana perjuangan Sulaiman Abda menghadapi kenyataan hidupnya.
Mulai dari kisah asmara, ujian ketika istrinya Hausmini sakit hingga meninggal dunia pada 2015, dan menghadapi pergolakan politik di Partai Golkar.
Pada acara itu, Sulaiman Abda terlihat beberapa menyeka air matanya dengan tisu.
Dia tak kuasa menahan air matanya ketika nama Hausmini disebut saat penulis memperkenalkan latar belakang lahirnya buku itu.
Baca: Buku Sabda Rindu; Perjalanan Hidup Sulaiman Abda Segera Diluncurkan, Ini Tim Pembedah
Baca: Ini Jumlah Mahar Pernikahan Sulaiman Abda Dengan Mustika Hayati
Baca: Mustika Hayati, Istri Baru Sulaiman Abda, Semoga Samara
Hausmini, menurut Sulaiman adalah istri yang setia, tabah, dan shalehah. Hausmini adalah ibu yang peka terhadap masa depan empat putranya.
Hal yang membuat air mata Sulaiman mengalir saat mengetahui bahwa semasa hidupnya, Hausmini telah mempersiapkan emas sebagai mahar untuk empat putranya beserta selembar surat wasiat.
Keempat putranya tersebut adalah Ahmad Ricky Soehady, Ahmad Mirza Safwandy, Ahmad Haeqal Asri, dan Ahmad Khemal Pasha.
Masing-masing mereka mendapat 25 mayam emas.
Dari empat putranya itu, Hausmini hanya sempat menyerahkan langsung emas tersebut kepada Ricky dan Mirza.
Sedang Haeqal menikah setelah sang ibu meninggal. Sementara Khemal belum berkeluarga.
Acara launching dan bedah buku itu dihadiri banyak pejabat, dosen, dan mahasiswa.
Tampak juga Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haythar. (*)