Buku Sabda Rindu; Perjalanan Hidup Sulaiman Abda Segera Diluncurkan, Ini Tim Pembedah
Buku perjalanan hidup politikus Aceh, Sulaiman Abda, akan diluncurkan di AAC Dayan Dawood, Senin (8/4/2019) pagi.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Yusmadi
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Buku perjalanan hidup politikus Aceh, Sulaiman Abda, akan diluncurkan di AAC Dayan Dawood, Senin (8/4/2019) pagi.
Pemimpin Umum Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar, bersama Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal dan mantan Rektor UIN Ar-Raniry Prof Farid Wajdi Ibrahim akan menjadi pembedah buku berjudul “Sabda Rindu; Kisah Cinta, Ujian, dan Mukjizat” itu.
“Buku Sabda Rindu insya Allah diluncurkan di Gedung AAC Unsyiah Senin pagi. Saya kira tepat peluncuran di sini karena Sulaiman Abda besar dari rahim Unsyiah, dan saat ini yang bersangkutan merupakan Ketua Ikatan Alumni Unsyiah,” kata Hasan Basri M Nur, penulis buku kepada Serambinews.com, Sabtu (6/4/2019) di Banda Aceh.
Hasan Basri menambahkan, panitia sudah menghubungi tiga pakar untuk membedah karya tulisnya itu.
“Sjamsul Kahar bersama Prof Syamsul Rizal dan Prof Farid Wajdi diagendakan sebagai pembedahnya.
Sementara Risman A Rahman sebagai moderator,” ujar dia.
Ditambahkan, panitia juga menyediakan buku secara cuma-cuma kepada para undangan yang hadir.
“Sesuai persediaan tentunya. Selain itu, saya dengar disediakan pula door prize di pengujung acara,” ungkap dia.
Baca: Proyek APBA Banyak Masalah, Sulaiman Abda: DPRA Segera Turunkan Tim Pansus ke Tiap Daerah
Baca: Sulaiman Abda Janji Bangun Tanggul di Lhok Pawoh
Baca: Ayah Sudah Menganggap Pak Sulaiman Abda Sebagai Abang Sendiri
Buku “Sabda Rindu” ditulis dengan gaya novel oleh Hasan Basri M Nur, dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Buku itu terdiri 10 bab, dengan ketebalan 222 halaman, dan kertas book paper A5.
Lika-liku Sulaiman Abda dalam mencari pasangan hidup dan tekad menikah di usia muda serta kiprahnya sebagai aktivis merupakan bagian yang sangat menarik dibaca.
Bahkan ada bagian-bagian tertentu yang mampu membuat mata pembaca berkaca-kaca, terutama kisah setelah istri Sulaiman, Haumini, meninggal dunia.
“Buku ini sarat kandungan pesan dakwah. Kekuatan doa, apalagi di tempat mustajabah adalah nyata.
Allah adalah tempat manusia meminta pertolongan, dan Sulaiman Abda berhasil mendapatkannya,” ungkap Hasan Basri.
Hasan menyatakan kekuatan doa mampu membalikkan keadaan. Sulaiman Abda pernah dipecat dari Wakil Ketua DPRA dan dicabut keanggotaannya di Partai Golkar.
Tapi kemudian dia dikembalikan ke tempat semula setelah suatu malam berdoa dengan khusyuk di depan kakbah.
“Pesannya adalah kekuatan doa itu nyata, terbukti kebenarannya,” demikian Hasan Basri mengulas sedikit isi buku. (*)