Dokter Ahli Paru Gelar Pertemuan Ilmiah di Banda Aceh, Bahas Keilmuan Paru
Untuk nasional dihadirkan pakar yaitu Prof dr Faisal Yunus, yang merupakan Ahli Pernafasan dan paru-paru tingkat nasional.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Zaenal
Dokter Ahli Paru Gelar Pertemuan Ilmiah di Banda Aceh, Bahas Keilmuan Paru
Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ratusan dokter spesialis paru-paru (ahli paru) mengikuti Pertemuan Ilmiah Respirasi Aceh (PIRA) yang berlangsung 19-20 April 2019 di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) cabang Aceh.
Rangkaian kegiatan terdiri atas trainer of traner (Tot) untuk dokter dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh, serta synposium dengan menghadirkan sejumlah pemateri nasional dan daerah.
Untuk nasional dihadirkan pakar yaitu Prof dr Faisal Yunus, Ph.D, Sp.P(K), FCCP, FISR, yang merupakan Ahli Pernafasan dan paru-paru tingkat nasional.
Selain itu juga ada hadir pemateri Ketua PDPI Aceh, dr Teuku Zulfikar SpP (K) FISR dan Wakil Ketua PDPI Aceh, dr Indra Buana SpP (K) FISR.
PIRA sendiri merupakan event tahunan yang rutin diselenggarakan oleh PDPI Aceh.
Ketua PDPI Aceh, dr Teuku Zulfikar SpP (K) FISR yang didampingi Wakil Ketua PDPI Aceh, dr Indra Buana SpP (K) FISR mengatakan, kegiatan itu bertujuan memberikan pengetahuan terkini mengenai penyakit paru.
Harapannya para dokter dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan diagnosis maupun penatalaksanaan penyakit paru sehingga dapat memberikan harapan hidup yang lebih baik bagi penderita penyakit paru.
Adapun Kegiatan pada acara PIRA tahun ini terdiri dari Workshop training of trainer (TOT) pemeriksaan spirometri.
Dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dokter dalam melakukan pemeriksaan fungsi paru serta dapat menjadi trainer bagi tenaga medis lainnya.
ToT itu diikuti oleh 30 orang dokter spesialis paru dari seluruh Aceh.
Dalam training itu, Prof dr Faisal Yunus, Ph.D, Sp.P(K), FCCP, FISR yang merupakan pakar dalam bidang pemeriksaan fungsi paru juga bertindak sebagai instruktur.
Sementara acara simposium yang menghadirkan sejumlah pemateri, diikuti oleh sekitar 300-an dokter ahli paru.