'Mother of Satan', Jenis Bom yang Digunakan ISIS saat Beraksi, Mulai dari Surabaya Hingga Sri Lanka
Setidaknya 290 orang tewas dan 500 lainnya luka-luka, setelah delapan ledakan menghantam hotel dan gereja, demikian laporan Dailymail Selasa (23/4).
SERAMBINEWS.COM - Pada Minggu (21/4/2019) sebuah tragedi memilukan terjadi di Sri Lanka di mana perayaan paskah berakhir dengan pembantaian masal.
Setidaknya 290 orang tewas dan 500 lainnya luka-luka, setelah delapan ledakan menghantam hotel dan gereja, demikian laporan Dailymail Selasa (23/4).
Baca: Jalan Nasional Tangse di Blang Bungong-Blang Jeurat Putus, Ini Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati
Menurut laporan terbaru, mengutip Dailymail (23/4/2019), bom yang digunakan untuk aksi teror tersebut dibuat di sebuah pabrik tembaga, di Wellampitiya, pinggiran utara-timur Kolombo.
Pabrik tersebut diyakini milik Inshaf Ahamad, yang dianggap telah meledakan diri dalam serangkaian serangan teror tersebut.
Baca: Bahas Soal Balasan Bagi Orang yang Curang, Ini Perbandingan Pernyataan Ustadz Abdul Somad dan Aa Gym
Adik ipar dari Inshaf, bernama Ashkhan Alamdeen (29) mengatakan dia telah membuat malu keluarga mereka.
"Mereka telah menghancurkan keluarga kami, dan merengut nyawa ratusan orang di seluruh dunia," kata Ashkhan.
"Kami tidak tahu apa yang mereka rencanakan, Jika kami punya, kami akan segera memberi tahu polisi," jelasnya.
Fakta menarik lain yang diketahui, bom bunuh diri yang digunakan dalam aksi teror tersebut adalah berjenis "mother of satan" (bunda iblis), lapor Dailymail.
Baca: Menteri ESDM Dukung Gubernur Aceh Batalkan Izin PT EMM
Perlu diketahui bom ini merupakan jenis yang sama digunakan dalam serangkaian aksi teror pemboman di beberapa gereja di Surabaya Mei 2018 lalu.
Baik di Sri Lanka maupun Indonesia, bom ini dibuat dengan cara rakitan. Namun tidak disebutkan secara pasti apakah berasal dari sumber yang sama.
Mother of satan adalah sebutan dari peroksida aseton yang berbahan baku triacetone tripexide (TATP), bom ini akan meledak jika terkena panas gesekan atau goncangan.
Monther of satan ditemukan pada tahun 1895 oleh Richard Wolffenstein, dibuat dari bubuk putih yang memiliki bau khas. Bom ini juga mengandung nitrogen.
Baca: Keberadaan Rian Subroto Masih Misterius, Tim Hukum Vanessa Angel Buat Sayembara Berhadiah Umrah
Namun, sifatnya yang tidak stabil sering membuatnya meledak sebelum digunakan, dan juga digunakan dalam serangan teroris di beberapa wilayah.
Seperti diketahui, serangan teror di Barcelona dan Manchester pada 2017 silam, juga diduga kuat menggunakan ledakan mother of satan.
Kemudian, rentetan aksi peledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, Mei 2018 silam juga disoroti sebagai peledakan bom di tiga gereja disinyalir menggunakan mother of satan.