Sejumlah Guru dan Siswa di Pijay tak Diizinkan Ikut Upacara Hardiknas, Ini Sebabnya
Bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) sekaligus pembacaan sambutan tertulis Mendiknas , Sekdakab Pijay, Drs H Abd Rahman Puteh.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Mursal Ismail
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS,COM, MEUREUDU - Upacara memperingati hari pendidikan nasional (Hardiknas) di Pidie Jaya, Kamis (2/5) berlangsung meriah.
Bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) sekaligus pembacaan sambutan tertulis Mendiknas , Sekdakab Pijay, Drs H Abd Rahman Puteh.
Baca: Pemkab Pidie Jaya Terima Opini WTP Kelima
Upacara yang digelar di halaman Panggung Mideuen Meurah Seutia Kompleks Kantor bupati lama Kota Meureudu, selain dihadiri guru dan anak didik dari berbagai tingkatan, juga diikuti sejumlah pejabat hingga para kepala SKPK.
Usai upacara juga berlanjut dengan pemberian penghargaan/hadiah kepada guru berprestasi dalam berbagai bidang mulai tingkat TK hingga SMA/SMK.
Baca: Di Simeulue Tinggal Satu Kecamatan yang belum Tuntas Rekap Suara
Dari sekian pendidik yang mendapat penghargaan/hadiah dari pemkab setempat, seorang di antaranya, Fatimah SPd, Kepsek SD Kota Meureudu. Fatimah tercatat sebagai penerima penghargaan kepsek berprestasi tahun 2019.
Amatan Serambinews,com, ketidak disiplinan bukan hanya anak didik semata, terkadang guru pun begitu.
Baca: 15 Guru Berprestasi di Bireuen Terima Penghargaan
Buktinya, pada upacara peringatan Hardiknas, puluhan guru dan anak didik terpaksa harus mangkal diluar pagar atau absen mengikuti upacara karena terlambat tiba.
“Kami terlambat tiba dan begitu upacara dimulai pintu masuk pun langsung ditutup oleh petugas,” kata seorang guru. Nada sama juga dilontarkan, seorang siswa. (*)