Emak-emak Geruduk Rumah Keuchik Lampaseh, Aparat Polisi Bermotor Trail Berdatangan, Ini Kasusnya

Selain itu juga ada sejumlah aparat kepolisian yang datang dengan mobil patroli dan motor trail untuk berjaga-jaga di lokasi.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR
Kaum perempuan di Gampong Lampaseh Aceh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh menggeruduk rumah keuchik Samsul Bahri, Jumat (4/5/2019) malam. 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejumlah kaum perempuan atau emak-emak di Gampong Lampaseh Aceh, Kecamatan Meuraxa,  Banda Aceh menggeruduk rumah keuchik Samsul Bahri, Jumat (4/5/2019) malam.

Warga tidak terima karena kepala lorong (keplor) tempat mereka tinggal dipecat secara sepihak oleh keuchik.

Sehingga mereka mendatangi rumah keuchik untuk mempertanyakan permasalahan dan alasan pemecatan tersebut.

Baca: Mahasiswa dan Pemuda Aceh di Yogyakarta Gelar Aksi Mengenang 20 Tahun Tragedi Simpang KKA

Baca: Mahasiswa dan Pemuda Aceh di Yogyakarta Gelar Aksi Mengenang 20 Tahun Tragedi Simpang KKA

Baca: Berbicara di Depan Relawan di Aceh, Prabowo: Rakyat pada Saatnya akan Menentukan Sikap Sendiri

Pantauan Serambinews.com, puluhan massa berkumpul di jalan depan rumah keuchik.

Selain itu juga ada sejumlah aparat kepolisian yang datang dengan mobil patroli dan motor trail untuk berjaga-jaga di lokasi.

Suasana tersebut menarik perhatian warga sehingga mereka keluar rumah dan ikut berkerumun di halaman rumah keuchik.

Bahkan sejumlah emak-emak sempat bersitegang dengan keuchik saat mempertanyakan alasan pemecatan keplor.

Namun kondisi langsung ditenangkan oleh camat dan massa membubarkan diri, dengan janji besok, Sabtu (5/5/2019) akan ada pertemuan warga lorong A dengan keuchik.

Salah seorang warga yang datang ke rumah keuchik, Sidkiah mengatakan, ibu-ibu yang datang ke rumah keuchik itu berjumlah sekitar 15-an orang, yang semuanya warga lorong A.

Alasannya, karena beberapa jam sebelumnya, kepala lorong A, Saiful Bahri mendapat surat pemberhentian dari keuchik dengan tembusan ke camat.

Warga yang mengetahui pemberhentian itu tidak terima, karena keplor tersebut dipilih oleh warga untuk menduduki jabatan tersebut.

Informasi dari sejumlah warga, sebelumnya kecuhik juga sudah memberhentikan dua keplor lainnya di gampong tersebut.

Sehingga pemecatan keplor ketiga secara sepihak menjadi puncak kekecewaan warga terhadap keuchik.

Mereka mendatangi rumah keuchik, karena keuchik tidak di tempat, emak-emak itu pun berkumpul di rumah keuchik sambil menunggu kepulangan keuchik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved