Sebut Terjadi Kecurangan, Prabowo Akan Tolak Hasil Pemilu 2019
"Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil penghitungan yang curang," ujar Prabowo
Sebut Terjadi Kecurangan, Prabowo Akan Tolak Hasil Perhitungan Suara Pemilu Oleh KPU
SERAMBINEWS.COM - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasalnya, Prabowo menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu.
Mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan.
Baca: Berikut Daftar Makanan yang Dianjurkan dan Perlu Dihindari saat Sahur, Apa Saja?
"Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil penghitungan yang curang," ujar Prabowo saat berbicara dalam acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
Prabowo mengatakan, selama ini pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) telah mengumpulkan bukti terkait dugaan kecurangan yang terjadi.
Dalam acara tersebut, tim teknis BPN menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya.
Baca: 104 Napi Rutan Bireuen Tidur di Ruang Terbuka, Sudah Sangat Over Kapasitas
Di antaranya adalah permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di website KPU.
"Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua BPN Djoko Santoso.
Menurut dia, dugaan kecurangan itu sudah dilaporkan oleh BPN sejak awal, tapi tak pernah ditindaklanjuti.
"Beberapa waktu lalu kami sudah kirim surat ke KPU, tentang audit terhadap IT KPU, meminta dan mendesak di hentikan sistem penghitungan suara di KPU yang curang, terstruktur dan sistematis," kata Djoko.
Baca: FEATURE: Destinasi Kemanusiaan Menuju Kawah Ijen
Pemeriksaan Tokoh Nasional
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan Koalisi Indonesia Adil Makmur menyatakan bakal membuka 'kartu As' dengan berbagai data pendukung yang dimiliki terkait dengan hasil penghitungan suara Pilpres 2019.
Data yang masih misterius itu bakal diungkap BPN Prabowo-Sandi pekan depan.