Seorang Warga Medan Masuk Islam di Sigli, Begini Pengakuannya Awal Tertarik Islam
Indra Nababan melafazkan dua kalimat syahadat di hadapan ratusan jamaah Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Yusmadi

Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Indra Nababan (25) warga asal Desa Borong-borong, Kecamatan Teluk Nengkudu, Medan Sumatera Utara, Sabtu (1/6/2019) malam usai shalat Isya sekita pukul 21.20 WIB resmi memeluk agama Islam.
Indra Nababan melafazkan dua kalimat syahadat di hadapan ratusan jamaah Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie.
Prosesi pengucapana syahadat tersebut langsung dipimpin oleh ulama muda, Dr Tgk H Amri Fatmi LC MA.
Dengan seraya bediri di hadapan ratusan para jamaah shalat.
Baca: Kisah Nur Arisa Maryam, Gadis Jepang yang Masuk Islam, Ditolak Sang Ibu hingga Nenek Ikut Jejaknya
Baca: Kisah Wanita Australia Masuk Islam dan Dinikahi Pria Aceh setelah Pertukaran Pemuda ke Banjarmasin
Baca: Lagi, Warga Nias Masuk Islam
Baca: Satu Keluarga di Bireuen Masuk Islam, Seorang Ibu dan Empat Anaknya yang Yatim
Baca: Sekeluarga Masuk Islam di Kota Bahagia
Baca: 22 Orang dari 5 Keluarga Asal Nias Masuk Islam di Aceh Barat, Satu Orang Batal Disyahadatkan
Indra Nababan dengan nada bergetar dan perlahan-lahan mengucap dua kalimat syahadat.
"Setelah resmi memeuluk agama islam, Indra Nababan mengganti namanya menjadi Salman Nababan," sebut Amri Fatmi di hadapan ratusan jamaah.
Dari hasil wawancara langsung, Salman Nababan selama tiga tahun tetakhir merantau ke Kabupaten Pidie menjadi bekerja di perbengkelan Maj Jaya, Pidie.
Kini ia berdomisili di Gampong Pulau Tibang, Kecamatan Pidie.
"Sebelumnya saya memeluk agam Kristen Protestan namun selama menetap di sini saya terharu melihat masyarakat sangat tekun beribadah shalat jamaah terutama di Masjid Agung Al-Falah. Ini hal yang paling berkesan dan indah dalam benak saya," sebut Salman Nababan mengemukakan alasannya tertarik Islam kepada Serambinews.com, Sabtu (1/6/2019) malam.
Selain shalat secara berjamaah pada lima waktu, Salman juga menyaksikan kebanyakan masyarakat di bulan puasa lebih kental dengan budaya saling berbagi dengan sesama.
"Ini yang menjadi penyebab hati saya terenyuh memeluk agama islam di Pidie dan menjadikan keyakinan ini hingga akhir hayat saya," katanya. (*)