Elpiji Subsidi di Aceh Timur Langka, Warga Gunakan Kayu Bakar untuk Memasak
Elpiji bersubsidi isi 3 Kg, saat ini sulit ditemukan di Aceh Timur. Akibatnya, beberapa ibu rumah tangga terpaksa memasak menggunakan kayu bakar.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Elpiji bersubsidi isi 3 kilogram saat ini sulit ditemukan di Aceh Timur. Akibatnya, beberapa ibu rumah tangga terpaksa memasak menggunakan kayu bakar.
Warga Gampong Bagok, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, bahkan terpaksa mencari elpiji melon itu sampai ke Panton Labu, Aceh Utara.
Tidak hanya di Nurussalam, kebutuhan dapur ini langka hampir di seluruh kecamatan di Aceh Timur.
Seperti di Kecamatan Ranto Peureulak, Idi Rayeuk, Banda Alam, dan sejumlah kecamatan lainnya.
Amatan Serambinews.com, elpiji bersubsidi mulai langka sejak tiga hari sebelum Idul Fitri.
Saat itu, harganya sudah Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per tabung. Padahal harga normalnya hanya Rp 20 ribu-Rp 25 ribu/tabung.
Warga berharap pemerintah beertanggung jawab dan lebih serius mengatasi kelangkaan gas ini.
Karena gas bersubsidi ini sangat dibutuhkan masyarakat menengah ke bawah yang sejak lama telah meninggalkan budaya memasak menggunakan kayu bakar.(*)
Baca: Tentara Berpangkat Sertu Tewas, Diduga Ini Penyebabnya
Baca: 1 Juta Rohingya Rayakan Idul Fitri di Pengungsian, Banyak Ibu tak Sanggup Beli Apapun untuk Anaknya
Baca: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Seorang Ulama Kharismatik Aceh Timur Meninggal Dunia