Kebakaran di Pintu Rime Gayo, Satu Remaja Meninggal Terpanggang
Korban terpanggang saat rumah itu terbakar di tengah malam, dan jasadnya ditemukan di antara puing rumah yang telah menjadi abu.
Penulis: Muslim Arsani | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Muslim Arsani | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Nasib nahas menimpa keluarga Mak Yem Inen Ardy, warga Dusun Jalung, Kampung Blang Ramah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Jumat (7/6/2019) dini hari, rumah milik keluarga itu terbakar dan anak sulung yang masih remaja, meninggal dunia dalam musibah itu.
Korban terpanggang saat rumah itu terbakar di tengah malam, dan jasadnya ditemukan di antara puing rumah yang telah menjadi abu.
Menurut Camat Pintu Rime Gayo, Samusi Purnawira Dade, musibah tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Kebakaran itu menghanguskan satu unit rumah milik Mak Yem Inen Ardy.
"Anak sulungnya bernama Ardy Prayogi (16) (pelajar SMKN Blang Rakal) menjadi korban dalam musibah ini. Jasadnya ditemukan dalam di sisa-sisa puing bangunan rumah," ungkap Dade.
Ia menerangkan, bahwa keluarga tersebut baru selesai mudik ke Lhoksukon, Aceh Utara.
Sekira pukul 21.00 WIB malam, Ardy Prayogi pulang lebih dulu ke Jalung, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
"Dugaan kebakaran ini, dari kompor yang lupa dimatikan kemudian meledak. Namun untuk kejelasannya kami tunggu informasi dari pihak berwajib," terangnya.
Saat ini, korban sudah dibawa ke RSUD Muyang Kute menggunakan ambulance PSC 119 untuk diautopsi.
Pihak keluarga juga sudah tiba dari Aceh Utara untuk mendampingi korban di rumah sakit.
Sementara itu, Kalak BPBD Bener Meriah, Sadra BK, menyatakan bahwa pada saat kejadian, BPBD maupun Pos Pemadam terdekat yakni Posko 03 Singah Mulo tidak mendapat info atas kebakaran tersebut.
"Kita tidak mendapatkan informasi terkait kejadian ini, mungkin karena akses informasi yang sulit dari daerah tersebut. Baru subuh tadi kami menerima info dan langsung turun ke lokasi musibah," tukas Sadra BK.
Saat pihaknya datang tiba di lokasi, rumah berkontruksi kayu itu sudah ludes dan rata dengan tanah.
"Upaya yang bisa kami lakukan sekarang hanya membantu membersihkan puing-puing kebakaran," jelasnya.
Selain itu, pihaknya beserta instansi terkait juga akan mengupayakan mendirikan rumah sementara bagi keluarga korban kebakaran.
Rencananya, gudang milik desa yang berada dekat dengan lokasi kebakaran, akan dijadikan hunian sementara keluarga yang terkena musibah tersebut.
"Begitu juga untuk santunan akan kami serahkan, setelah korban yang meninggal dunia dimakamkan," ungkapnya.(*)
Baca: Penyebab Kebakaran di Kotafajar, Dipastikan Karena Lilin yang Dibakar Anak-anak di Salah Satu Ruko
Baca: 87 Rumah Dibakar, 2 Warga Tewas, 8 Luka-luka & 700 Mengungsi saat Bentrok di Buton, Ini Pemicunya
Baca: Badan-badan PBB Tanda Tangani MoU dengan Myanmar untuk Pengembalian Rohingya