Dituduh akan Melakukan Kudeta, Kim Jong-un Eksekusi Seorang Jendral dalam Tangki Berisi Ikan Piranha
Jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari sang diktator, yang telah mengeksekusi banyak ajudan
SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta dengan melemparkannya ke dalam tangki berisi ikan piranha.
Jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari sang diktator, yang telah mengeksekusi banyak ajudan, termasuk utusannya ke AS pada Mei.
Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki piranha raksasa yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, setelah dituduh merencanakan kudeta, lapor Daily Star, Minggu (9/6).
Dikatakan bahwa jendral itu disayat pada lengan dan tubuhnya dengan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki yang dipenuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.
Namun tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan piranha atau karena luka-luka sebelumnya.
Baca: Tradisi Perang-perangan, Kegembiraan yang Membahayakan
Baca: Selain Sumbang 28 Kg Emas Monas, Kekayaannya Teuku Markam Masih Sanggup Dirikan BUMN
Baca: 8 Hal Penting Soal SBMPTN 2019, Ketentuan untuk Pelamar Bidikmisi Hingga Kuota Paling Sedikit 40%
Ikan piranha memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dari mayat dalam hitungan menit.
The Daily Star mengklaim pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 "You Only Live Twice" yang melakukan metode eksekusi yang mengerikan.
Dalam film itu, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asisten Helga Brandt.
Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepada Daily Star, "Penggunaan piranha adalah cara klasik Kim."
"Dia menggunakan semua ketakutan dan teror sebagai alat politik."
"Dia ingin semua orang tahu, termasuk para ajudannya yang paling tepercaya, bahwa mereka berisiko menderita kematian yang sangat tidak menyenangkan jika dia mencurigai adanya pengkhianatan."
Baca: Teuku Markam, Penyumbang 28 Kg Emas untuk Puncak Monas, Tapi Justru Berakhir di Penjara
Baca: Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Pertanyakan Status Maruf Amin, Begini Respons TKN
Baca: Bakal Tangani Sengketa Pilpres 2019, Inilah Profil 9 Hakim Mahkamah Konstitusi
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."
Metode eksekusi lain yang diadopsi oleh Kim selain piranha adalah peledakan dahsyat dengan senjata anti-tank bagi para pengkhianatnya.
Sejak menggantikan ayahnya, Kim Jong-il, sebagai diktator Korea Utara, Kim diperkirakan telah membunuh 16 ajudan senior.
Pada bulan Maret, ia mengeksekusi utusannya ke AS Kim Hyok Chol karena "mengkhianati pemimpin tertinggi".