Idul Fitri 1440 H
Tradisi Perang-perangan, Kegembiraan yang Membahayakan
Anak-anak ini berpenampilan layaknya pasukan bersenjata, lengkap dengan kaca mata hitam dan kain penutup wajah (seperti sebo)
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Zaenal
Tradisi Perang-perangan, Kegembiraan yang Membahayakan
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE – Perang-perangan yang melibatkan anak-anak dengan menggunakan senjata mainan, kembali meramaikan suasana Idul Fitri di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tahun ini.
Anak-anak ini berpenampilan layaknya pasukan bersenjata, lengkap dengan kaca mata hitam dan kain penutup wajah (seperti sebo), sebagai pelindung mata dan wajah dari peluru yang dilepas kelompok lawan.
Senjata yang digunakan pun beragam, mulai laras pendek (pistol) sampai laras panjang (AK-47) dengan peluru khusus juga dari bahan plastik.
Mereka meluapkan kegembiraan dengan ‘bertempur’ habis-habisan di jalan raya, di sudut-sudut kota atau medan strategis lainnya.
Kadangkala, ada kelompok anak-anak yang berkumpul di pinggir jalan, menunggu lewatnya mobil atau becak yang membawa kelompok anak-anak lain.
Saat dua kelompok bertemu, banyak orang menggambarkan kondisi ini seperti miniatur suasana Aceh ketika konflik bersenjata mendera beberapa tahun lalu.
Catatan Serambinews.com, permainan perang-perangan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, semenjak Aceh lepas dari konflik pada Agustus 2005 lalu.
Permainan yang hampir menjadi tradisi ini dilakoni oleh anak-anak di seluruh pelosok kampung di Aceh.
Selain perang-perangan dengan senjata mainan, di sebagian daerah lain, terutama di Kabupaten Pidie, anak-anak dan para pemuda juga melakoni tradisi perang-perangan dengan menggunakan meriam bambu dan bom karbit.
Kedua jenis permaianan ini menyimpan potensi membahayakan, terutama jika ada yang lalai atau sengaja ingin melukai "teman" yang dalam permaian itu dianggap sebagai "lawan".
Baca: Meriam Bambu dan Bom Karbit Ganggu Tarawih
Baca: Meriam Bambu Marak di Galus
Bertempur dengan Mata Telanjang
Amatan Serambinews.com hingga memasuki hari kelima Idul Fitri 1440 H, Minggu (9/6/2019), peristiwa perang-perangan terlihat seru di mana-mana yang melibatkan dua kelompok bersenjata mainan.
Tidak sedikit anak-anak nekat bertempur dengan mata telanjang sehingga sangat mudah terkena peluru yang ditembakkan kelompok lain.