Mualem: Aceh Pro-NKRI

Mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf alias Mualem mengklarifikasi pernyataannya

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Mualem: Aceh Pro-NKRI
IST
MUZAKIR MANAF, Ketua DPA Partai Aceh

* Klarifikasi Terkait Wacana Referendum

BANDA ACEH - Mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf alias Mualem mengklarifikasi pernyataannya terkait wacana mewujudkan referendum di Aceh yang sempat viral selama dua pekan terakhir. Mualem mengklarifikasi pernyataannya tersebut melalui video singkat yang beredar luas di jejaring media sejak Selasa (11/6) malam. Salah satu poinnya, Mualem mengakui Aceh pro-NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Dalam video berdurasi satu menit enam belas detik itu, Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) tersebut menyampaikan empat poin terkait wacana referendum yang sempat disuarakannya beberapa waktu lalu. Selain itu, dalam video, Mualem juga menyampaikan permohonan maaf dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Adapun empat poin yang disampaikan Mualem, pertama, ia mengatakan, dirinya selaku Ketua Partai Aceh dan Komite Peralihan Aceh, pernyataan referendum yang dia sampaikan beberapa waktu lalu dalam acara haul meninggalnya Hasan Tiro adalah pernyataan spontan.

“Saya Muzakir Manaf selaku ketua PA dan KPA menyatakan sebagai berikut, pertama tentang referendum tidak mewakili rakyat Aceh. Saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggal Tgk Hasan Ditiro,” katanya.

Kedua, Mualem menyadari bahwa rakyat Aceh saat ini cinta damai. “Saya menyadari bahwa rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI. Yang ketiga, Aceh ke depan harus lebih maju, membangun Provinsi Aceh dalam bingkai NKRI,” katanya.

“Keempat, hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca MoU Helsinki akan saya buat surat tersendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan,” pungkas Mualem dalam video tersebut.

Kemarin, Serambi menghubungi Mualem untuk mengonfirmasi apakah benar video yang beredar tersebut merupakan video Mualem atau video hoaks atau editan yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu. Ia justru membenarkan bahwa video yang beredar tersebut adalah video dirinya dan apa yang disampaikan dalam video itu benar pernyataannya. “Iya, benar,” katanya singkat.

Muzakir Manaf alias Mualem yang dihubungi Serambi kemarin sore mengatakan, ia menyampaikan wacana referendum itu karena sebenarnya menginginkan pemerintah pusat segera menuntaskan butir-butir MoU Helsinki yang terdiri atas 71 pasal.

“Mengapa kita bilang referendum, sebenarnya bargaining kita adalah agar butir-butir MoU Helsinki dituntaskan. Makanya dalam poin keempat itu kita arahkan kepada MoU,” katanya.

Wacana referendum, kata Mualem, adalah barter agar pusat tidak mengabaikan penjanjian dan kesepakatan dalam MoU Helsiniki antara Pemerintah Republik Indonesia dengan GAM.

Lantas apakah dengan beredarnya video klarifikasi tersebut Mualem menarik pernyataannya tentang referendum?

“Kita tidak menarik (pernyataan referendum). Kita hanya barter dari referendum untuk menyelesaikan MoU. Kan kita katakan referendum karena MoU diasingkan, diabaikan tidak ada realisasi untuk menyelesaikannya,” kata Mualem.

Lantas bagaimana jika ke depan banyak poin dalam MoU Helsinki tidak juga dituntaskan? “Ya mungkin bukan referendum lagi, mungkin total merdeka, Aceh minta merdeka, ke luar saja dari NKRI. Kalau MoU tidak diindahkan kami bukan referendum lagi, mungkin minta merdeka langsung,” ujarnya.

Namun, Mualem menyadari bahwa saat ini Aceh sudah aman, damai, dan tidak perlu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihaknya juga menginginkan kondisi ini terus bertahan, damai yang telah terwujud agar terus dirawat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved