Psikolog: Setiap Manusia Berpotensi Mengemis, Hanya Kadarnya Berbeda
“Secara kepribadian kita punya potensi untuk mengemis, hanya kadarnya yang berbeda ditambah lagi tingkat pendidikan, dan agama,..."
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Mursal Ismail
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) kini menjadi “pekerjaan rumah” bagi pemerintah kota. Persoalan ini sudah menjadi penyakit latin, dan tidak pernah berhasil dituntaskan, termasuk di Kota Banda Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog sekaligus Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Jasmadi, menyampaikan dari sisi psikologis ada tipikal atau kepribadian manusia untuk mengemis, inginnya yang instan dalam mendapatkan sesuatu tanpa berusaha.
Baca: Jumat Besok, Pendiri Yayasan Ashabul Kahfi Sidney Australia Isi Khutbah di Masjid KL Banda Aceh
Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber tamu by phone dalam talkshow Radio Serambi FM, Kamis (20/6/2019), membahas Salam (Editorial) Harian Serambi Indonesia berjudul ‘Gepeng Memang Harus Ditertibkan’.
“Sebenarnya itu sifat semua manusia, hanya saja antara satu manusia dengan yang lain berbeda. Memang ada tipikal yang ingin cepat kaya tanpa usaha, ditambah lagi wawasan agama yang kurang. Kalau sekiranya ada wawasan agama, pendidikan, dan tekad dari orang tua, maka akan membuat kita malu untuk minta-minta,” kata Jasmadi.
Hadir sebagai narasumber internal dalam talkshow bertajuk cakrawala ini adalah Manager Newsroom Serambi Indonesia, Bukhari M Ali yang dipandu host, Tya Andalusia.
Baca: VIRAL! Gigit Tanaman Hias di Rumah, Bocah 4 Tahun Alami Kejang, Pembengkakan dan Mati Rasa
“Secara kepribadian kita punya potensi untuk mengemis, hanya kadarnya yang berbeda ditambah lagi tingkat pendidikan, dan agama, sehingga membuat kita lebih tegar dalam menghadapi tantangan hidup, dan tidak keluar jiwa pengemisnya,” tambah Jasmadi.
Menurutnya, penertiban terhadap gepeng ini perlu dilakukan secara intensif oleh pihak Pemko, dan semua elemen masyarakat harus sama persepsinya terhadap penertiban gepeng tersebut.
Baca: Warga Gampong Baru, Abdya Diduga Hilang di Gunung
“Apabila kita ingin membantu, maka cari cara yang maslahah. Barangkali kita belum sampai ke sana dalam menyamakan persepsi,” ujarnya.
ikatakan, saat ini Wakil Wali Kota Banda Aceh sudah ada terobosan yang lebih tegas dalam menghadapi gepeng, yaitu melapor ke nomor pengaduan 08126902164 untuk Satpol PP dan 08116789309 untuk Dinas Sosial Kota Banda Aceh.
“Selain ditertibkan, gepeng ini juga perlu diikutkan dalam program-program pemberdayaan,” katanya. (*)