Mahasiswa Unsyiah Ciptakan Aplikasi Pembelajaran untuk Lembaga Pembinaan Khusus Anak

Aplikasi yang didesain secara offline itu berisikan materi pembelajaran nonformal dalam bentuk game, diskusi, dan materi menarik lainnya.

Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Tim Skula, Adelia Safitri bersama pejabat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Banda Aceh, menunjukkan aplikasi Skula, beberapa waktu lalu. 

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang tergabung dalam tim Progam Kreatifitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC), menciptakan aplikasi pembelajaran yang diberi nama ‘Skula’ untuk anak-anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Banda Aceh.

Aplikasi yang didesain secara offline itu berisikan materi pembelajaran nonformal dalam bentuk game, diskusi, dan materi menarik lainnya.

Adapun Tim Skula Unsyiah dipimpin Adelia Safitri, yang merupakan mahasiswa Jurusan Informatika bersama Fifyn Srimulya Ningrum dari Jurusan Psikologi dan Mariza Agustia dari Jurusan Informatika.

Dalam kegiatan yang berlangsung empat bulan itu, mereka dibimbing oleh dosen Informatika Unsyiah, Rahmad Dawood SKom MSc.

Tim sendiri sudah melakukan kunjungan ke LPKA Banda Aceh beberapa kali, dengan membuat beberapa kegiatan beserta uji coba aplikasi Skula.

Kehadiran aplikasi Skula disambut baik oleh pimpinan LPKA Banda Aceh, Ridha Ansari Amd IP SH MSi. Aplikasi tersebut saat ini masih dalam tahap pengujian dan akan dilombakan.

Baca: Saksi 01 Bikin Seisi Ruangan Sidang MK Tertawa, Jelaskan Materi Pelatihan TKN, tapi Bahas Obat Batuk

Baca: Soal Stempel Gubernur di LKPJ Pidie, Plt Gubernur Perintah Sekda Usut Tuntas

Baca: Dua Video Ceramahnya yang Membuat Jadi Tersangka, Begini Kata Ustaz Rahmat Baequni

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Skula, Adelia Safitri kepada Serambinews.com, Jumat (21/6/2019).

Disebutkan, nama aplikasi tersebut terinspirasi dari kata ‘sikula’ dalam bahasa Aceh yang berarti sekolah. Pembuatan aplikasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan optimisme belajar anak LPKA.

“Skula merupakan aplikasi yang dapat membantu koreksional (pembina) untuk merancang materi pelajaran sendiri berbentuk teks, gambar, dan video. Selain itu, anak-anak didik akan menggunakan tablet dengan jaringan offline untuk mengakses materi tersebut,” ujar mahasiswi yang biasa disapa Adel ini.

Dengan adanya aplikasi itu, pihaknya berharap anak-anak didik LPKA tak lagi khawatir terhadap dunia luar setelah selesai dari pembinaan.

“Semoga Skula juga bisa digunakan oleh LPKA di daerah lain,“ ucap Adel.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved