Saksi TKN Jelaskan Arti "Kecurangan Bagian dari Demokrasi": Sengaja Ditulis Begitu
Menurut Nasikin, berkaca pada pemilu sebelumnya, kecurangan hampir selalu terjadi pada setiap pemilu.
Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
SERAMBINEWS.COM - Mahkamah Konstitusi (MK) kembali menggelar sidang sengketa hasil pilpres 2019, Jumat (21/6/2019).
Dikutip GridHot.ID dari Kompas, sebagai pihak terkait, Tim Hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin menghadirkan dua orang saksi dan dua orang ahli.
"Hari ini kita akan mengajukan dua saksi, dua ahli dan dua-duanya sudah siap dan sudah hadir di MK untuk memberikan keterangan," kata Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat.
Dua orang saksi yang dihadirkan bernama Candra Irawan dan Anas Nashikin.
Baca: Di Penutupan Sidang Sengketa Pilpres, BW Izin Ketua MK Baca An-Nisa Ayat 135, Begini Reaksi Tim 01
Baca: Dua Kapal Feri di Simeulue Tidak Beroperasi, Ini Penyebabnya
Baca: Terungkap Rahasia dan Kunci Sukses Liverpool bersama Juergen Klopp Musim 2018-2019
Koordinator bidang pelatihan di Direktorat Saksi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Anas Nasikin, bersaksi dalam sidang sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi, Jumat (21/6/2019).
Nasikin mengaku sebagai salah satu pembicara dalam training of trainer atau pelatihan bagi saksi pemilu yang digelar TKN pada 20 dan 21 Februari 2019 di Jakarta.
Adapun materi pelatihan yang disampaikan Nasikin pada saat itu menyebut soal istilah kecurangan bagian dari demokrasi.
"Materi ini mesti dipahami secara utuh. Kalau dilihat di slide berikutnya, itu sengaja mengagetkan untuk menarik perhatian peserta. Kecurangan itu niscaya. Kami tidak tuduh siapa pun, tapi kami perlu mengantisipasinya," kata Nasikin.
Menurut Nasikin, berkaca pada pemilu sebelumnya, kecurangan hampir selalu terjadi pada setiap pemilu.
Menurut Nasikin, TKN tidak menuduh siapa pun melakukan kecurangan.
Baca: Kejam, Gadis Ini Dikurung Ibunya dalam Kandang Ayam Sejak Bayi
Baca: Isu Rohingya dan Perang Dagang AS-China Dominasi KTT ASEAN di Thailand
Baca: 6 Fakta Pabrik Korek Api Terbakar: 30 Orang Tewas hingga Pemilik Selalu Kunci Pabrik Saat Jam Kerja
Namun, pada Pemilu 2019 kecurangan itu perlu diantisipasi oleh seluruh peserta pelatihan.
Nasikin membantah jika istilah itu mengajarkan agar peserta melakukan kecurangan.
"Kalau Anda lihat di slide, kami menjelaskan detail tahapan mana yang sering terjadi kecurangan. Tujuannya untuk antisipasi," kata Nasikin yang merupakan tenaga ahli Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR itu.
Sementara itu, dikutip dari Antara, Anas Nashikin menjelaskan materi 'kecurangan adalah bagian dari demokrasi' dalam pelatihan saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) adalah suatu bentuk antisipasi kecurangan.