Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Takjub Lihat Gedung Embarkasi Haji Pertama di Pulau Rubiah

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengaku takjub setelah melihat langsung bangunan embarkasi haji pertama peninggalan Belanda.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Yusmadi
For Serambinews.com
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis melihat langsung gedung embarkasi haji peninggalan Belanda di Pulau Rubiah, Sabang, Senin (24/6/2019). 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengaku takjub setelah melihat langsung bangunan embarkasi haji pertama peninggalan Belanda di Pulau Rubiah, Sabang, Senin (24/6/2019).

"Saya benar-benar takjub melihat bangunan ini, masih bangunan dari zaman Belanda tapi sekarang masih ada," katanya setelah melihat langsung bersama Kabid PHU Kanwil Kemenag Aceh, Samhudi, Kakankemenag Sabang, Marzuki, dan anggota DPRK Sabang, Albina ST.

Disisi lain, Sri juga merasa prihatin karena kondisi bangunan gedung tersebut kini sudah lapuk.

"Tapi kalau kita lihat bangunan ini sekarang memprihatinkan, atapnya sudah roboh, lantainya pecah-pecah, jadi memprihatinkan," ungkap dia.

Sri datang datang ke Sabang setelah membaca pemberitaan media mengenai kondisi gedung embarkasi haji nusantara peninggalan Belanda tersebut yang luput dari perhatian pemerintah.

Gedung yang didirikan tahun 1920 itu kini sangat memprihatinkan.

Baca: Tahu dari Pemberitaan, Kemenag RI Tinjau Gedung Embarkasi Haji di Pulau Rubiah

Baca: Ombudsman Minta Layanan Haji Tahun Ini Ditingkatkan, Bus Jamaah ke Bandara Wajib Dilengkapi Toilet

Baca: Embarkasi Pulau Rubiah, Situs Perhajian yang Terlupakan

Sebelumnya Serambi memberitakan kondisi gedung embarkasi haji di Pulau Rubiah yang tak terawat dan luput dari perhatian pemerintah.

Bahkan, perkarangan gedung yang berada di tengah pulau itu sudah ditutupi semak dan ilalang.

Masyarakat luar juga banyak yang tak tahu situs sejarah perhajian masa kolonial tersebut.

Kebanyakan wisatawan yang datang ke Pulau Rubiah hanya menghabiskan waktu untuk menikmati pesona wisata bahari yang ada di sana, seperti snorkeling dan menyelam.

Padahal, tak jauh dari objek wisata bahari tersebut, terdapat lokasi embarkasi haji pertama dalam sejarah perhajian Indonesia yang jaraknya hanya terpaut 150 meter dari bibir pantai.

Terakhir kali gedung itu dipugar ketika Ustaz Abdul Somad datang ke sana, November 2018.

Karena itu Sri meminta Kanwil Kemenag Aceh agar segara memugar bangunan itu dan dijadikan museum perhajian di Aceh.

Sehingga masyarakat bisa mengetahui sejarah perhajian masa lalu atau tapak tilas perhajian dulu. Bahkan jika memungkinkan bisa dilakukan manasik haji di Pulau Rubiah.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, HM Daud Pakeh mengatakan akan menindaklanjuti arahan pusat. Pihaknya akan melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti membersihkan gedung agar layak dikunjungi.

"Jika sudah dipugar, bimbingan manasik sangat mungkin dilakukan disana," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved