Pengedar Narkoba Tembak Polisi yang Menyamar Jadi Pembeli, Lalu Dibalas Kena di Dada dan Tewas
Pengedar narkoba bernama Doni Kurniawan (34) tewas setelah terlibat tembak-menembak dengan anggota polisi dari Polresta Palembang.
Pengedar Narkoba Tembak Polisi yang Menyamar Jadi Pembeli, Lalu Dibalas Kena di Dada dan Tewas
SERAMBINEWS.COM, PALEMBANG - Seorang pengedar narkoba bernama Doni Kurniawan (34) tewas setelah terlibat tembak-menembak dengan anggota polisi dari Polresta Palembang.
Doni yang merupakan residivis pengedar narkoba itu tewas tertembak saat akan ditangkap di kawasan Jalan Ratu Prawira Alamsyah, Kecamatan Gandus.
Dikutip dari Kompas.com, penangkapan pengedar narkoba itu bermula ketika petugas melakukan penyelidikan terhadap Doni yang diduga telah menjadi kurir narkoba.
Baca: Fenomena Baru Penghuni Lapas di Aceh, Dari Kejahatan Konvensional ke Kasus Narkoba
Baca: Berniat Pesta Narkoba di Rumah Kosong, Dua Pemuda Digiring ke Polsek Rantau Aceh Tamiang
Baca: Rafli Usulkan Tembak Mati Pengedar Narkoba, Lalu Saran Agar Ganja Jadi Pilot Project Untuk Medis
Setelah penyelidikan dilakukan, petugas memancing pelaku keluar dengan menyamar sebagai pembeli narkoba.
Namun, saat bertemu di depan salah satu mini market, Doni ternyata mengetahui jika pembelinya adalah seorang polisi.
Ia lalu mengeluarkan senjati api dan langsung menembak ke arah petugas.
Tembakan itu pun dibalas polisi. Doni tewas di tempat setelah peluru menembus dadanya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, selain Doni, mereka juga mengamankan rekan pelaku yakni Kiki Merdekawati (38).
Baca: Polisi Tangkap 15 Anggota Jaringan Narkoba Internasional, 12 Tersangka Ditembak
Baca: Gerebek Gudang Narkoba di Sungai Iyu, BNN Sita 17 Kg Sabu-sabu
Baca: Satnarkoba Polresta Tangkap 1 Ton Ganja Dalam Satu Truk Fuso, Begini Kronologis Penangkapannya
Perempuan tersebut adalah istri dari seorang bandar narkoba yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pakjo Palembang.
"Kami amankan 200 pil ekstasi dari tersangka. Dia adalah residivis," kata Didi, di ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Kamis (4/7/2019).
Didi melanjutkan, Kiki diduga adalah pemilik dari 200 pil ekstasi tersebut.
Ketika akan menjual narkoba, Kiki selalu mengutus Doni untuk mengantarkan barang haram itu ke pemesan.
"Keduanya adalah bandar dan pengedar. Sekarang masih kami kembangkan, ekstasi tersebut didapatkan dari siapa dan di mana," ujar Didi.
Sementara itu, Kiki yang berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Palembang membantah jika ekstasi tersebut miliknya.