Kasus Darmili
Kasus PDKS, Mantan Bupati Simeulue Darmili Bakal Ditahan, Jaksa Terima Surat Izin dari Plt Gubernur
Darmili merupakan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue (PDKS) tahun 2002-2012.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrizal I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh mengatakan sudah menerima salinan surat izin penahanan mantan bupati Simeulue Drs Darmili dari Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Darmili merupakan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue (PDKS) tahun 2002-2012.
"Surat izin penahanan dari Plt Gubernur Aceh sudah kita terima hari ini," kata Kasi Penkum dan Humas Kejati Aceh H Munawal Hadi SH MH kepada Serambinews.com, Rabu (24/7/2019).
Surat itu diperlukan karena saat ini Darmili sebagai anggota DPRK setempat sehingga penahanannya harus seiizin Gubernur Aceh sebagaimana diatur dalam Pasal 29 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Setelah menerima surat izin penahanan, Munawal juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah memanggil kembali tersangka Darmili untuk diperiksa kembali.
Baca: Jadwal Japan Open 2019: Jonatan Christie, Kevin/Marcus, dan Ahsan/Hendra Akan Tanding Hari Ini
Baca: Hasil Japan Open 2019 - Rinov/Pitha Sempat Unggul Tapi Akhirnya Harus Tersisih
Baca: Kisah Ibu Lahirkan Bayi Tanpa Kulit, Sang Bayi Terlihat Seperti Daging dan Warnanya Merah
"Tersangka Darmili sudah kita panggil kembali (pemanggilan kedua) untuk diperiksa sebagai tersangka hari Jumat 26 Juli 2019," ujarnya.
Sekadar diketahui, kasus PDKS ini mulai ditanggapi penyidik Kejati Aceh sejak tahun 2015.
Dalam kasus itu, penyidik juga menetapkan Darmili sebagai tersangka sejak 18 Maret 2016, tapi hingga sekarang belum ditahan.(*)