GAMIFest 2019 Dibuka di Belang Kejeren Ditutup di Bener Meriah
Kegiatan budaya bertajuk Gayo Alas Mountain International Festival atau GAMIFest untuk kedua kalinya kembali digelar tahun, tanggal 19 Agustus sampai
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
GAMIFest 2019 Dibuka di Belang Kejeren Ditutup di Bener Meriah
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan budaya bertajuk Gayo Alas Mountain International Festival atau GAMIFest untuk kedua kalinya kembali digelar tahun, tanggal 19 Agustus sampai 23 November 2019.
Pembukaan dilakukan di Kabupaten Gayo Lues dan penutupan di Bener Meriah.
Yusradi Usman Al-Gayoni, Anggota Tim Pengembangan Kawasan Gayo-Alas dan GAMIFest Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (25/7/2019) mengatakan, pelaksanaan GAMIFest tahun ini, dimulai dari Kabupaten Gayo Lues dan ditutup di Bener Meriah.
Selanjutnya pada 2020, pembukaan di Bener Meriah ditutup di Kabupaten Aceh Tenggara.
"Dalam rapat pekan lalu disepakati, dibentuk panitia kecil dan dikoordinir Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, sebagai tuan rumah," ujarnya.
"Ketua Panitia Sekda Gayo Lues, Wakil Asisten II, Sekretaris Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues, dan dibantu oleh tiga Kadis Pariwisata lainnya di Gayo-Alas," ujar Yusradi mengutip hasil pertemuan di Belangkejeren tanggal 16 Juli lalu.
Baca: Gerakan Kumpul KTP Sebagai Penjamin atas Penangguhan Penahanan Tgk Munirwan Muncul
Baca: Senator Ghazali Abbas Adan Hargai Pemerintah Aceh Terkait APBA-P Dana Hibah dan Bansos
Baca: Senator Fachrul Razi Desak Kadistanbun Aceh Cabut Laporan di Polda dan Bebaskan Keuchik Munirwan
"Tim kecil ini juga memastikan pihak-pihak yang diundang ke Gayo Lues, menyusun run down acara pembukaan, dan mengidentifikasi kebutuhan untuk dibahas dalam rapat lanjutan dengan parapihak yang difasilitasi Kemenko PMK di Jakarta. Termasuk, memastikan lembaga-lembaga internasional yang akan diundang," sebutnya.
Menurutnya, dengan kepanitiaan seperti sekarang, pelaksanaan GAMIFest bisa lebih efektif dan diharapkan bisa berjalan lebih baik dari GAMIFest sebelumnya.
"GAMIFest dianggap sebagai even penyatu, pengenal, dan penarik wisatawan ke Gayo-Alas, GAMIFest diharapkan pula bisa sebagai pintu masuk pengembangan kawasan ini," lanjut Yusradi.
Disebutkan juga, Pemerintah Aceh diharapkan menganggarkan kegiatan GAMIFest seperti tahun 2018.
"Minimal, buat pembukaan dan penutupan. Jangan sampai tidak dianggarkannya even GAMIFest oleh Pemerintah Aceh, malah menimbulkan masalah baru di Gayo-Alas, merasa dibeda-bedakan. Padahal, sama. Sebab, tujuan pengembangan dan GAMIFest ini untuk mengejar ketertinggalan empat kabupaten ini dengan daerah-daerah pesisir Aceh. Keberhasilan kegiatan ini juga menjadi indikator keadilan, pemerataan, dan kesuksesan Pemerintah Aceh dalam membangun Provinsi Aceh secara keseluruhan," tegas Yusradi.(*)