Bayi Terbuang
Ini Enam Kisah Sedih Bayi-bayi Terbuang di Aceh, Nomor 5 Bikin Hati Menangis
Tapi alangkah naif dan hinanya, ternyata banyak pasutri atau mereka yang telah diberi amanah kelahiran seorang bayi menyia-nyiakannya.
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejatinya bayi dilahirkan dalam keadaan putih bersih jiwanya.
Tanpa dosa dan noda.
Begitulah fitrah manusia.
Allah memberinya hidup dan mengirimnya ke dunia lewat pertemuan sari pati kedua orang tuanya.
Sembilan bulan berada di rahim ibu.
Kemudian tibalah saat matanya terbuka melihat dunia.
Ia lahir dengan tangisan.
Berjuta rasa bahagia.
Berita pilihan
Massa Desak DPRK Makzulkan Bupati Simeulue, Terkait Beredarnya Video Pribadi
Cut Rianda Zuhra Jadi Bintang Sinetron
Bercadar Lebih Aman Bagi Para Santriwati
Berjuta rasa syukur seperti tak terungkap.
Sakit si ibu berganti tangis bahagia.
Si bapak kemudian mengazankannya.
Sejak itu Allah telah memberi amanah kepada kedua orang tuanya.
Membesarkannya, memberi ia makan, hingga dewasa kelak menjadi manusia yang berguna.
Begitulah.