Sajian Berbuka Puasa

Pangkat, Menu Berbuka Khas Subulussalam

PANGKAT dimakan, bahkan dijadikan menu berbuka puasa? Memangnya bisa?

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pangkat, Menu Berbuka Khas Subulussalam
Seorang pedagang menjual pangkat dan simboling penganan yang terbuat dari pucuk rotan berbentuk mirip bambu-bambu kecil ini merupakan khas masyarakat Kota Subulussalam. Foto direkam, Senin (1/8) SERAMBI/KHALIDIN

Cara mengolahnya, menurut Khaliah, sebelum dimasak, pangkat dan simboling lebih dulu dikupas kulitnya dengan pisau. Lalu isi batangnya yang berwarna putih diambil. Kemudian dipotong sepanjang empat centimeter. Sebaiknya lebih dulu direbus untuk menghilangkan kadar getah atau rasa kelatnya. Setelah itu, pangkat atau simboling rebus siap untuk dijadikan anyang, urap, atau digulai.

Pangkat yang dijadikan anyang, dalam bahasa setempat dinamai ndelabar. Ke dalam anyang ini dimasukkan kelapa gonseng. “Kalau dibuat menjadi ndelabar, enaknya dimakan dengan onde-onde. Tapi kalau digulai, ya enaknya dengan lele salai,” kata Khaliah.  Tertarik? Silakan dicoba! (khalidin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved