Penembakan di Aceh Utara

Tiga Tewas Lima Luka-Luka

Pekerja perusahaan sawit di Krueng Jawa, pedalaman Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Minggu (04/12) ditembak. Tiga orang tewas dan lima luka-luka

Editor: ampuh
zoom-inlihat foto Tiga Tewas Lima Luka-Luka
SERAMBI/SAIFUL BAHRI
Erik yang menjadi korban penembakan di kawasan perkebunan PT Satya Agung Aceh Utara sedang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Cut Mutia, Senin (5/12/2011)
Laporan Saiful Bahri |  Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE
- Kekerasan bersenjata kembali terjadi di Aceh. Pekerja perusahaan sawit di Krueng Jawa, pedalaman Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara diberondong sekelompok penembak tak dikenal. Tiga orang tewas dan lima lainnya dirawat di rumah sakit umum Daerah Cut Mutia Lhokseuwame.

Penembakan yang terjadi Minggu (4/12/2011) sekira pukul 23.30 Wib itu terjadi di sebuah warung. Lima warga yang semuanya pekerja penderes di PT Satya Agung jadi korban. Dalam penyisiran yang dilakukan pihak kepolisian, mengamankan 18 selongsong peluru jenis SSI dan AK-47.

Pelaku diperkirakan empat sampai lima orang dan saat beraksi menggunakan sebo. Sedangkan motif belum bisa dipastikan pihak kepolisian, meskipun sedikit ditemukan keanehan, dikarenkan saat insiden terjadi tidak adanya kerugian material.

Korban  yang tewas kesemuanya asal Buket Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Mereka  Sugeng (45) yang mengalami luka tembak di mata kanan hingga pecah, Karno (50) mengalami luka tembak di bagian kepala hingga robek besar, dan Herianto (30) mengalami luka tembak dibagian kanan pinggang hingga tembus ke pinggang kiri.

Sedangkan para korban yang luka, dua asal Bahorok Langkat, yakni Misman (54) yang mengalami luka tembak perut dan  lutut kanan. Harapan (32) terluka di paha tembus dada. Khusus Harapan, saat insiden, dia memang tidak di warung, namun sedang tidur di baraknya yang terletak dibelakang warung tempat kejadian. Sedangkan dia sampai terkena peluru, saat mendengar suara letusan, dia pun bangun dari tempat tidur. Saat bangun itulah peluru mengenai paha hingga tembus dada.

Korban lainnya, Salmi (34) asal Pulo Tiga, Aceh Tamiang, dia mengalami luka dibagain leher kanan dan luka di lutut kanan. Seterusnya,  Erik (22) asal Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, dia mengalami luka di pinggang kiri, dan dada kiri. Terakhir, Joni (25) yang hanya terserempet peluru nyasar hingga mengenai pantatnya saja. Dan saat kejadian Joni pun tidak berada di lokasi kejadian, tapi di baraknya yang berdekatan dengan warung.

Berdasarkan informasi dihimpun Serambinews.com, kala itu, para korban sedang duduk di warung sambil minum kopi. Lalu datang pelaku sekitar empat  atau lima orang yang menggunakan sebo sambil menjijing senjata laras panjang.

Para pelaku pun datang dengan berjalan kaki, dan tiap satu pelaku memiliki satu senjata laras panjang. Saat masuk ke warung, pelaku langsung meminta KTP para korban. Setelah para korban menyerahkan KTP dan menanyakan asalnya dari mana, maka secara membibuta dan dalam jarak dekat, pelaku pun memuntahkan peluru ke arah para korban. Kejadiannya pun hanya diperkirakan berlangsung  dua sampai empat menit.

Setelah melakukan aksi, pelaku pun melarikan diri ke arah kebun karet. Pasca kejadian, warga di lokasi mayoritasnya sedang tidur langsung berhamburan ke luar rumah dengan kondisi panik, dan menemukan para korban tergeletak diwarung, bahkan tiga diantaranya tewas ditempat.

Para korban dievakuasi ke rumah sakit umum Cut Mutia, yang saat ini masih  dirawat intensif. Tiga di anataranya yakni Misman, Harapan dan Erik harus dirawat di ICU. Sedangkan Salmi hanya dirawat di ruang bedah pria rumah sakit tersebut.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso, mengatakan, pasca mendapatkan laporan kejadian tersebut, dia bersama personilnya langsung menuju ke lokasi kejadian Di lokasi kejadian pihaknya pun mengamankan 18 selongsong peluru berjeniskan AK-47 dan SSI.

 “Hingga besar peluang kalau pelakunya menggunakan senjata laras panjang jenis AK-47 dan SS1. Meskipun tidak tertutup kemungkinan, senjata yang digunakan tersebut bukanlah nuatan pindat tapi rakitan,” jelas Kapolres.

Pasca kejadian Polisi dibantu TNI jajaran Kodim 0103 Aceh Utara, melakukan penyisiran. Namun sampai saat ini belum berhasil menangkap para tersangka. "Sebenarnya beberapa menit sebelum kejadian, dua personil kami ikut ngopi bersama warga. Namun baru beberapa menit meninggalkan lokasi, terdengar bunyi letusan senjata.  Dikarenakan kejadian begitu cepat, hingga pelaku tidak terdeteksi sama anggota kita yang saat kejadian memang sudah berada di pos pengamanan kembali,” papar Kapolres.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved