Opini
Perempuan Aceh di Era Modern
MEMBACA artikel "Inong Aceh Jameun Jinoe" yang dimuat di halaman Opini (Serambi, 08/03/2012), membuat saya, sebagai seorang perempuan Aceh
Editor:
bakri
Perempuan juga tidak dilarang berbaur dan berdiskusi dengan sekelompok laki-laki, asal tidak berdua-duaan di tempat sepi. Kita tidak bisa menampikkan hadirnya budaya baru (asing). Yang mesti kita lakukan adalah kita yang harus memengaruhi (beradaptasi dengan baik) terhadap budaya asing bukannya terpengaruh oleh budaya tersebut.
Apa pun zaman dan eranya, yang kita harapkan adalah hadirnya perempuan Aceh yang senantiasa bisa beradaptasi, menyeimbangkan diri bahkan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, berprestasi, serta menjaga marwah dan martabat keluarga dengan akhlak dan perilaku islami.
* Fardelyn Hacky Irawani, Seorang ibu yang saat ini berdomisili di Hatyai, Thailand. Email: fhacky_irawani@yahoo.com
Berita Terkait