WH dan PM Dilempari Botol Miras
Upaya tim terpadu untuk membubarkan pertujukan keyboard (kibor) di Gampong Alue Merbau, Kecamatan Langsa Timur, Sabtu (20/10) malam

LANGSA - Upaya tim terpadu untuk membubarkan pertujukan keyboard (kibor) di Gampong Alue Merbau, Kecamatan Langsa Timur, Sabtu (20/10) malam berakhir rusuh, karena mendapat perlawanan dari sekelompok pemuda yang diduga sedang mabuk. Para pemuda itu melemparkan botol minuman keras (miras) dan batu ke arah petugas yang sedang membubarkan pentas kibor.
Akibat lemparan itu, kepala seorang anggota Wilayatul Hisbah (WH) Langsa terkena batu, sehingga ia harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (IGD RSUD) Langsa untuk dirawat.
Tim terpadu yang membubarkan pertunjukan kibor itu terdiri atas Tim Antimaksiat Dinas Syariat Islam (DSI), WH, Polisi Militer (PM), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Langsa. Tindakan mereka membubarkan pertunjukan organ tunggal tersebut untuk menegakkan Peraturan Wali Kota Langsa yang sejak Februari lalu melarang pertunjukan kibor di Kota Langsa.
Informasi dihimpun Serambi, pada Sabtu (20/10) sekitar pukul 24.000 WIB, Tim Antimaksiat DSI yang terdiri atas 12 anggota WH dan seorang anggota Subdenpom Langsa menuju Lorong I Dusun Sauh, Gampong Alue Merbau. Di lorong tersebut sedang berlangsung panggung hiburan kibor di rumah Zulkifli yang mengadakan syukuran karena anaknya diterima sebagai anggota TNI.
Pemilik rumah langsung setuju memenuhi permintaan tim terpadu untuk segera menghentikan pentas kibor itu. Malah seribuan warga, baik penduduk setempat, maupun pengunjung dari desa-desa tetangga yang sedang asyik nonton penyanyi tarik suara diiringi kibor, berangsur-angsur meninggalkan lokasi. Namun, sejumlah muda-mudi tetap bertahan di halaman rumah Zulkifli, karena tidak senang pentas kibor diberhentikan mendadak. Mereka lantas mengolok-olok petugas WH seraya mencaki makinya.
Perlawanan terhadap tim antimaksiat itu ternyata tak berhenti sampai di situ. Ketika mereka hendak meninggalkan lokasi kibor, ternyata puluhan pemuda sudah menunggu tim ini di sekitar jalan lintas nasional. Lalu secara brutal para pemuda yang diduga dalam keadaan mabuk ini langsung mengejar dan melempari botol miras dan bebatuan ke arah anggota WH, POM, dan Kadis Syariat Islam Kota Langsa, Drs H Ibrahim Latif.
Karena jumlah pemuda yang menghadang lebih banyak, tim terpadu terpaksa kabur menuju Kompleks Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Langsa di Gampong Alue Pienung, Kecamatan Langsa Timuur yang berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kibor yang berakhir dengan kerusuhan itu.
Bukan saja personel WH, tapi mobil patroli WH yang diparkir di jalan nasional, juga dilempari pemuda dengan batu. Akibatnya, beberapa personel WH yang bersiaga di mobil terpaksa berbalik arah ke MUQ, bergabung dengan rekan-rekannya di sana.
Saat aksi pelemparan batu itu terjadi, hampir semua anggota WH, termasuk seorang anggota POM terkena lemparan batu. Malah seorang anggota WH, Edy Putra, yang terkena lemparan batu besar di kepalanya, langsung dilarikan ke IGD RSUD Langsa untuk memperoleh perawatan intensif.
Kemudian, sekitar 12 anggota Satpol PP yang diminta membantu anggota WH, tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 00.30 WIB Minggu (21/10) naik mobil patrol. Karena tidak mungkin merapat ke lokasi kibor maupun ke tempat penyerangan, terpaksa mereka masuk ke areal MUQ Langsa. Apalagi puluhan pemuda yang mengendarai belasan sepeda motor dan berhimpun di sekitar SPBU Alu Pineung, juga meneror mereka. Bahkan anggota Satpol PP Langsa ini langsung dikejar para pemuda, sehingga harus menyelamatkan diri ke Kompleks MUQ Langsa. Mereka baru bisa meninggalkan kompleks MUQ sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, setelah dijemput sejumlah anggota Polres Langsa bersenjata lengkap.
Sementara itu, pada pukul 22.00 WIB malam Sabtu (20/10) tim antimaksiat yang melakukan penyisiran di jalan lingkar PTPN I Langsa, berhasil menjaring empat pasangan pria dan wanita yang sedang berpacaran. Para pelanggar Qanun Khalwat ini langsung diamankan ke Kantor DSI Langsa, lalu orang tuanya dipanggil.
Usai mendapatkan pembinaan dan meneken surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, keempat pasangan yang rata-rata masih pelajar SMP dan SMA itu diserahkan malam itu juga kepada orang tuanya masing-masing yang datang ke DSI Langsa.(c42)
Dijemput Polisi Bersenjata Lengkap
PERJUANGAN tim terpadu yang terdiri atas Tim Antimaksiat Dinas Syariat Islam (DSI), WH, Polisi Militer (PM), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Langsa, saat membubarkan kibor di Gampong Alue Merbau, Kecamatan Langsa Timur, Sabtu (20/10) malam, benar-benar berat. Setelah dilempari botol miras dan batu, mereka juga sempat tertahan selama dua jam di Kompleks Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Langsa, di Alue Pineung.
Anggota tim terpadu ini baru bisa meninggalkan “lokasi perlindungan” sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Setelah sejumlah anggota Polres Langsa bersenjata lengkap datang menjemput.
Bahkan, saat itu, sejumlah pemuda yang mengincar anggota tim terpadu terus berpencar mengelilingi MUQ Langsa. Mereka masih terus mengawasi anggota Satpol PP dan WH yang telah berbalik arah menuju Langsa Kota di bawah pengawalan anggota Polres Langsa.