Liputan Haji 2012
Koper Jamaah Lebihi 32 Kg tak Diangkut
Petugas masih menemukan sejumlah koper jamaah melebihi berat maksimal 32 kilogram (kg) saat dilakukan penimbangan di Sektor 10
MEKKAH - Petugas masih menemukan sejumlah koper jamaah melebihi berat maksimal 32 kilogram (kg) saat dilakukan penimbangan di Sektor 10, wilayah Bahutmah, Mekkah, Kamis (1/11). Koper yang melebih berat maksimal tidak akan diangkut, menjelang pengiriman barang-barang itu dengan truk ke bandara Jeddah.
“Padahal telah lama disosialisasikan melalui pengumuman di setiap tempat-tempat umum di sektor-sektor,” kata Kabid Transportasi Haji Edayanti Dasriel, didampingi Kepala Pusat Informasi dan Kehumasan Kemenag Zubaidi yang meninjau proses penimbangan koper-koper haji asal Jawa Timur dan disaksikan sejumlah pemiliknya.
Setelah ditimbang di lobi pondokan, koper-koper yang beratnya di bawah 32 kilogrom langsung dinaikkan petugas ke truk yang telah parkir di depan tangga rumah. Sedangkan koper yang melebihi 32 kg ditulis berat aslinya dan disisihkan ke tempat tertentu guna dibongkar dan dikurangi isinya oleh para pemilik.
Pada kertas pengumuman yang ditempel di samping pintu lift gedung pondokan, tertera bahwa barang yang dilarang dimasukkan bagasi antara lain air zam-zam dan berat bagasi tidak diperkenankan melebihi 32 kg. Selanjutnya, tentengan yang akan dibawa ke kabin pesawat hanya diizinkan seberat 7 kg dan dilarang membawa barang-barang berbahaya seperti senjata tajam dan senjata api. “Lihat, walaupun telah dilakukan sosialisasi, tetapi tetap juga masih banyak koper melebihi berat maksimal,” kata Edayanti menunjuk ke koper-koper yang dipinggirkan dengan tulisan angka 47, 38, dan 37 yang menandakan berat koper itu mencapai angka tertulis dan harus dikurangi isinya sebelum dimasukkan ke dalam truk terbuka yang telah menunggu.
Para pemilik koper akhirnya membuka koper-koper yang telah disisihkan dan mengeluarkan sejumlah isinya berupa bungkusan kurma dan kacang yang menyebabkan koper-koper tersebut overweight. “Lebih bagus di sini dikeluarkan dari pada di bandara ketahuan maka barangnya akan ditinggal begitu saja, sehingga urusannya menjadi rumit,” demikian Edayanti.
Sementara itu, H Helmi Hass dari Mekkah, Arab Saudi, melaporkan bahwa Hj Chatijah (68) jamaah haji kloter 8 BTJ asal Banda Aceh, Rabu (31/10) siang terkena stroke ringan, badan sebelah kanan tidak bisa bergerak.
Dilaporkan, kondisi Chatijah mulai memburuk saat mau pulang dari Arafah pada Jumat (26/10) malam saat menuju Muzdalifah. Dia harus dituntun oleh dokter hingga dini hari sampai di Mina. Selama tiga hari di Mina, ia terus didampingi sampai kembali ke Mekkah.
Chatijah berangkat ke Mekkah sendiri. Selama di tanah haram ia di bantu oleh teman sekamarnya terutama Hj Nilawati. Sejak Rabu (31/11) Chatijah dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia. “Mudah-mudahan sebelum kembali ke Indonesia sudah sembuh,” ujar dr Emi, penanggungjawab medis kloter 8 BTJ.
Menurut Helmi Hass, sejak kembali dari Mina rata rata jamaah menderita infeksi saluran pernapasan atas (ispa), batuk, dan letih karena kurang tidur, dan cuaca panas.
Sementara itu, pesawat Garuda Indonesia yang membawa jamaah haji kloter 2 dari Aceh Utara diperkirakan mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, pada Jumat (2/11) pukul 01.15 WIB.(ant/swa)