Serambi Otomotif
Merajai Kelas Non-Winch
MOBIL Suzuki Jimny keluaran tahun 1983 yang telah dimodifikasi ini, berhasil menjuarai kelas Non Winch (Under 2.500 cc) dalam Kompetisi Aceh
MOBIL Suzuki Jimny keluaran tahun 1983 yang telah dimodifikasi ini, berhasil menjuarai kelas Non Winch (Under 2.500 cc) dalam Kompetisi Aceh Adventure Offroad 2012 di Sirkuit Samahani, Aceh Besar, beberapa waktu lalu.
Body mobil yang dirombak total dengan menggunakan body tubular memakai pipa Simles 4 Mm, membuatnya lebih kokoh. Penggantian pada finalgeer gardan menjadi 8.43, serta didukung ban Komodo Extreme, membuat jip Suzuki ini lebih gesit menerobos medan berlumpur maupun mendaki trek yang terjal.
Menurut Nopan, si pemilik jip ini, ia harus merogoh kocek sekitar Rp 55 juta untuk merombak kendaraannya itu. Pengerjaannya pun dilakukan di bengkel milik komunitas Suzuki Jip Indonesia (SJI) di kawasan Simpang BPKP Banda Aceh, yang juga digunakan sebagai sekretariat SJI Aceh.
“Beruntung, kami memiliki bengkel komunitas. Sehingga kami bisa merancang sendiri desain modifikasinya, dan melakukan perombakan dengan biaya cukup murah,” ujarnya.
Karena, untuk mengikuti kompetisi tak cukup hanya dengan modifikasi body-nya saja. Tapi juga penggantian pada shock yang menggunakan shock bawaan dari Toyota Land Cruiser. Sementara, untuk pengapian menggunakan busi Thunder CDI, kipas pendingin menggunakan Extra Fam, knalpot 4-1 Kompetisi yang dibantu dengan resonator drag, dan dilengkapi jok Sparco dipadu safety belt empat titik untuk menjamin keselamatan driver.
Karena itu, saat menjajal Sirkuit Samahani yang berbukit dan berlumpur itu, Nopan tampil dengan performa sempurna. Jip yang dikemudikannya, melaju dengan lincah, stabil, ringan, dan tidak mengalami kendala dengan medan miring.
“Selain digunakan untuk kompetisi, unit adventure ini juga tangguh saat menjelajahi medan berpasir, hutan, gunung, dan bebatuan, yang sering dilakukan oleh Komunitas SJI Aceh,” tambahnya.(yat)
Dari bukan Siapa-siapa Menjadi Saudara
KOMUNITAS para Offroader khusus kendaraan mobil Suzuki di Aceh ini, berdiri sejak 10 Oktober 2010 atas prakarsa Aconk, pengurus SJI Pusat yang telah ada di Jakarta sejak tahun 2003.
Menurut Ketua SJI Aceh, Thesi Suryadi, saat baru berdiri, komunitas ini hanya memiliki enam anggota. Meskipun pengguna Suzuki dengan berbagai varian, cukup banyak di Aceh. Namun, setelah dua tahun lebih berjalan, anggotanya kini telah berjumlah 25 orang, dengan varian Suzuki Jimny, Vitara, dan Sidekick.
“Selain aktif mengikuti kompetisi di dalam maupun luar daerah, kami juga aktif melakukan bakti sosial ke kawasan-kawasan terpencil di Aceh, dan siap memberi bantuan saat bencana, dengan melibatkan siapa pun yang memiliki minat yang sama. Karena motto kami, dari bukan siapa-siapa menjadi saudara,” ujar Thesi.
Karena mobil atau unit-unit yang tergabung dalam SJI Aceh ini sangat cocok untuk menjadi alat transportasi siaga bencana, para anggota SJI Aceh juga diwajibkan memiliki radio komunikasi seperti handy talky (HT) maupun radio mobil (RIG). Alat ini untuk melengkapi unit tersebut saat menembus daerah-daerah terisolasi akibat bencana seperti banjir, tsunami dan lainnya, guna menyalurkan bantuan untuk korban bencana.
Thesi menambahkan, mobil atau unit yang ada di komunitas SJI Aceh ini terdiri dari unit Adventure dan unit Kompetisi. Spesifikasi masing-masing unit dan biaya modifikasi dapat dilihat dalam boks.(yat)
Inilah Dealer Mobil di Banda Aceh
PERKEMBANGAN teknologi kendaraan roda empat terus berkembang pesat dan hampir seluruh pabrikan berlomba-lomba memperluas pasar dengan mendirikan dealer di seluruh Indonesia. Salah satunya, provinsi ujung barat Indonesia ini.
Setidaknya, di Banda Aceh sudah hadir lima dealer dengan jenis 3S (sale, service, spareparts) yakni pelayanan penjualan, purna jual dan suku cadang kendaraan, serta yang masih sebatas penjualan, Kia, Nissan dan Honda. Dealer tersebut yakni pabrikan Jepang, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Nissan, Honda dan Ford asal AS serta Kia asal Korsel.
Dari kelima dealer tersebut, masing-masing menawarkan produk unggulannya. Seperti Toyota menawarkan mobil terlaris di Indonesia, Avanza, kemudian Suzuki dengan Ertiga, Mitsubishi dikenal dengan truk Colt Diesel atau mobil penumpang L-300 atau juga pikap. Sedangkan Ford mengandalkan mobil terlaris di Eropa, Fiesta dan Kia dari Korea Selatan dengan Picanto atau Rio serta Honda dengan Jazz.
Seluruh dealer atau kantor pemasaran itu juga memiliki sederetan mobil lainnya yang ditawarkan kepada masyarakat. Tetapi, melihat fenomena yang terjadi di Banda Aceh seusai tsunami 26 Desember 2004, mobil mini MPV atau MPV menjadi pilihan utama, diikuti hatchback, selebihnya SUV, sedan atau kendaraan komersil.
Dari mobil-mobil yang ditawarkan tersebut, harga yang dipatok mulai dari Rp 100 juta ke atas sampai Rp 200 juta ke atas. Masing-masing mobil tersebut juga memiliki keunggulan, selain kelemahan, dimana hal ini akan diulas dalam edisi berikutnya.(muh)