Serambi Property

Perumahan Terus Berkembang

Pembangunan perumahan oleh sejumlah developer di Banda Aceh terus berkembang dalam dua tahun terakhir ini. Sejumlah lokasi

Editor: bakri

BANDA ACEH - Pembangunan perumahan oleh sejumlah developer di Banda Aceh terus berkembang dalam dua tahun terakhir ini. Sejumlah lokasi baru bermunculan, baik dalam jumlah puluhan unit atau juga hanya beberapa unit di dalam Kota Banda Aceh maupun pinggiran ibu kota Provinsi Aceh ini, termasuk kawasan Aceh Besar.

Harga yang ditawarkan juga beragam, disesuaikan dengan harga tanah di lokasi pembangunan rumah, selain harga bangunan yang kini terus melambung, seiring kenaikan tarif listrik. Tetapi, harga rumah belum ada rencana untuk dinaikkan dalam waktu dekat ini.

Wakil Ketua REI Aceh, Zulfikar SE, Sabtu (6/4) menyatakan belum ada rencana kenaikan harga rumah, baik yang bersubsidi maupun tidak, walau harga bangunan terus naik. Dia mengatakan harga bangunan belum ada tanda-tanda akan turun, khususnya yang dipasok dari luar Aceh, seperti keramik, seng atau tripleks dan lainnya.

Tetapi, sebutnya lagi, untuk rumah bersubsidi yang telah atau akan dibangun di Griya Blangbintang dan Jantho yang sudah ada rumah contoh, masih sama yakni Rp 88 juta/unit, berdasarkan ketentuan Kemenpera. Demikian juga rumah non-subsidi yang dibangun di sejumlah kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.

Untuk rumah bersubsidi, katanya, subsidi dari pemerintah masih bisa dimanfaatkan, seperti uang muka dari Bapertarum bagi PNS atau Jamsostek bagi pegawai swasta atau BUMN. Demikian juga dengan KPR melalui paket FLPP yang bisa diperoleh di BTN Cabang Banda Aceh atau juga BRI Syariah dan sejumlah bank lainnya.

Zulfikar menyatakan untuk rumah subsidi, pihaknya telah mendapat dana PSU dari Kemenpera pada 2011 dan 2012, sedangkan 2013 belum ada. “Para developer di luar Aceh, saling berebut mendapatkan PSU, sedangkan Aceh tidak dapat, karena tidak ada lokasi baru,” ujar Zulfikar, satu-satunya calon Ketua REI Aceh dalam Musda yang akan digelar dua pekan lagi.

Hanansyah, Direktur PT Sultan Jaya Group juga menuturkan hal sama, belum ada rencana kenaikan harga rumah, walau di lokasi baru. Dia mengungkapkan akan segera membuka lokasi baru perumahan di Banda Aceh dan kawasan Aceh Besar, seperti Darussalam dan dua lokasi lainnya di seputaran Banda Aceh dengan jumlah puluhan unit.

Pengusaha perumahan satu ini yang lebih mempercayai BRI Syariah sebagai penyalur KPR bagi calon pembeli dan pembiayaan pembangunan perumahan menyatakan satu lokasi baru telah dibooking oleh satu badan profesi, juga bekerjasama dengan BRI Syariah. Dia menyatakan akan mengumumkan ke publik, jika lokasi baru telah siap dibangun, dimana saat ini masih dalam tahap pembersihan lahan.

Sementara itu, harga rumah yang ditawarkan sejumlah developer belum ada kenaikan, seperti diturunkan harian ini pada awal tahun ini, jika masih ada yang tersisa. Seperti rumah di kawasan Ulee Kareng, Perumahan Grand Royal dengan type 54m 2 dipatok Rp 285 juta dan 60 m2 Rp 295 juta.

Kawasan Meunasah Papeun, juga dekat dengan Ulee Kareng, terdapat type 45 m2 dengan harga Rp 260 juta/unit. Di kawasan Pango, juga seputaran Ulee Kareng, juga sedang dibangun perumahan Vila Raja Fauna dengan type 36 m2 Rp 120-Rp 150 juta/unit dan 45 m2 RP 260-280 juta/unit.

Di kawasan Mibo, Perumahan Bayu Regency yakni 54 m2 Rp 275 juta dan 60 m2 Rp 295 juta/unit. Di kawasan Keutapang, juga terdapat perumahan Grand Minimalis dengan type 45 m2 Rp 250 juta/unit.

Untuk kawasan Ajun Jeumpet, juga terdapat Perumahan Pesona Alam Raya Hijau dengan tiga type, 45-6-80 m2 dan harga antara Rp 280 juta sampai Rp 320 juta/unit dan sejumlah perumahan lainnya.(muh)

Modal Kerja dan KPR
Para pengusaha property atau perumahan, umumnya membangun melalui pembiayaan perbankan, baik konvensional maupun syariah di Banda Aceh, atau lembaga pembiayaan non-bank. Bagi calon pemilik rumah yang memiliki dana pas-pasan, dapat memanfaatkan KPR, juga di perbankan.

Para developer yang sudah mapan, urusan ke perbankan tidaklah sesulit para pemula atau juga yang sudah bangkrut, tetapi ingin bangkit lagi. Urusan berbelit-belit dan memakan waktu panjang untuk sebuah pengajuan kredit konstruksi atau KPR, bukanlah hal baru di Banda Aceh, tetapi sudah berlangsung lama, karena ada yang sampai berbulan-bulan, kredit konstruksi atau KPR baru cair atau juga tahap persetujuan prinsip.

Sehingga, untuk merubahnya, sejumlah perbankan menawarkan berbagai program menarik bagi calon pembeli melalui KPR. Sedangkan untuk developer mulai berubah, sudah ada yang lebih mudah, khususnya dari para pemain baru di bidang KPR.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved