Abu Panton Meninggal Dunia
Innalillahi wainnailaihi rajiun. Aceh kembali berduka. Ulama kharismatik asal Aceh Utara, Tgk H Ibrahim Bardan atau Abu Panton
Keponakan Abu Panton, Tgk Attailah ZA Bardan, ketika dihubungi Serambi tadi malam mengatakan, hingga pukul 20.00 WIB pihak keluarga masih melakukan pengurusan untuk membawa pulang jenazah almarhum ke Panton Labu, Aceh Utara.
Menurut Tgk Attailah, almarhum sebelumnya dirawat di ruang ICU RS Loh Guan Lye, Penang, Malaysia, akhir 2012. Selama 4,5 bulan dirawat, Abu Panton empat kali menjalani pembedahan untuk mengambil cairan di bagian kepala. Seiring dengan kondisinya yang berangsur membaik, dokter yang menanganinya memberi izin supaya Abu Panton dapat dirawat di Banda Aceh atau di Medan.
Atas anjuran dokter itulah, kata Atthailah, pada Kamis (11/4) pukul 10.30 WIB lalu, Abu Panton dibawa pulang dengan pesawat Sriwijaya dari Penang-Polonia Medan. Dari situ, Abu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Materna, guna melanjutkan perawatan lanjutan. Namun pada 25 April dipindah ke RS Herna Medan, karena dilakukan pencucian darah yang ditangani oleh spesialis saraf Prof Dr Harun Rasyid.
Selama dalam perawatan di Medan maupun di Malaysia, Abu selalu didampingi istrinya, Ummi Zainabon, Tgk Usman Bardan, dan Tgk H Abubakar Bardan (Imum Chik Masjid Pase Pantonlabu).
Kabar meninggalnya Abu Panton, menyebar cukup cepat di kalangan masyarakat Aceh. Informasi dan ucapan belasungkawa menyebar melalui smartphone, internet, dan jejaring sosial.
Pemerintah Aceh melalui Kepala Biro Humas-nya, Noerdin F Joes menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya ulama kharismatik tersebut. “Beberapa jam sebelum meninggal dunia, Pak Gubernur Zaini Abdullah sempat membezuk Abu Panton di RS Herna Medan. Kita sangat berduka atas meninggalnya Abu Panton,” kata Noerdin F Joes.
Wakil Bupati Aceh Utara, Drs M Jamil MKes, tadi malam mengatakan, pihaknya sudah meminta bagian humas untuk berkoordinasi dengan Kapolres dalam upaya memberikan pengamanan di ruas Jalan Nasional Banda Aceh-Medan. Wabup mengatakan, sejak tadi malam pihak polisi mulai menurunkan petugasnya untuk mengatur lalu lintas di kawasan Dayah Malikussaleh, Panton Labu.
Wabup memperkirakan, hari ini kawasan itu akan terjadi kemacetan berat seiring dengan semakin banyaknya pelayat yang datang dari seluruh Aceh. “Kita kehilangan ulama besar,” ujar M Jamil.
Sekretaris Jendral Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Faisal Ali menyerukan kepada masyarakat Aceh untuk menyumbangkan doa dan shalat ghaib kepada almarhum. “Ulama Aceh sangat kehilangan. Beliau adalah salah satu ahli fikih yang sangat mumpuni. Sepertiga ilmu yang ada dalam fikih yang berkembang di Aceh, hilang bersama kepergian Abu Panton,” kata Tgk Faisal Ali, yang ketika dihubungi malam tadi sedang dalam perjalanan dari Banda Aceh menuju Panton Labu.(ib/nal/nas)