Bendera Aceh
Kader PA Serbu Koramil Samudera
Puluhan kader Partai Aceh (PA), Kamis (15/8) sekitar pukul 12.00 WIB menyerbu Koramil Samudera di Desa Blang Peuria
* Penurun Merah Putih Ditangkap
LHOKSEUMAWE - Puluhan kader Partai Aceh (PA), Kamis (15/8) sekitar pukul 12.00 WIB menyerbu Koramil Samudera di Desa Blang Peuria Kecamatan Samudera, Aceh Utara, memprotes penurunan bendera Bintang Bulan oleh TNI pada paginya.
Mereka juga menuntut supaya TNI di koramil tersebut menaikkan kembali bendera itu dan membayar bendera yang telah dirobek dan tiangnya dipatahkan.
Setelah bernegosiasi, Danramil Samudera Kapte Inf Syofyandri menyetujui untuk membayar bendera yang telah dirusak anggotanya itu.
Amatan Serambi, seusai doa bersama di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di Desa Mancang Kecamatan Samudera, puluhan kader PA mendatangi ke Koramil Samudera di Desa Blang Peuria. Mereka bersorak-sorak di depan pagar koramil setempat.
Lalu sejumlah perwakilan PA menemui Danramil untuk menyampaikan persoalan terkait penurunan bendera sebanyak 16 lembar di kawasan Keude Geudong Kamis (15/8) pagi. Pertemuan itu ikut dihadiri Camat Samudera Dayan Albar, kemudian Kapolsek Ipda Syofyan Tala.
“Kami datang ke sini untuk mempertanyakan kenapa bendera Bintang Bulan di Keude Geudong diturunkan tadi pagi oleh TNI. Yang kami sesalkan lagi ini kedua kali terjadi dan bendera diinjak-injak, tiang juga dipatahkan,” kata Bahagia, seorang kader PA.
Saat penurunan sebelumnya, lanjut Bahagia, pihaknya sudah memaafkan meskipun juga ada bendera yang diinjak-injak. Ia juga tidak meminta dikembalikan. “Tapi ini sudah terjadi kedua kali. Kami tidak bisa maafkan lagi. Bendera yang sudah dirusak tersebut harus diganti dan dinaikan kembali,” pinta Zulkifli, Ketua DPS PA Samudera.
Saat sedang berlangsung musyawarah, tak lama kemudian tiba aparat Polres Lhokseumawe untuk melakukan pengamanan, apalagi jumlah kader PA yang mendatangi koramil makin banyak. Mereka juga masih bersorak meminta bendera yang diturunkan tersebut dinaikkan kembali. Namun, petugas TNI yang berjaga-jaga di depan koramil setempat dengan senjata laras panjang tidak menanggapinya.
Lalu, Danramil sepakat untuk membayar bendera yang telah diambil petugasnya. Di depan para Kader PA, Koramil menyebutkan, dirinya hanya melaksanakan perintah atasannya. Bendera yang dirobek dan tiangnya yang sudah dipatahkan akan diganti rugi.
“Meskipun yang melakukannya anak buah saya, tapi saya yang bertanggung jawab. Bendera kecil yang rusak akan saya ganti seharga 30 ribu rupiah dan yang besar 60 ribu rupiah. Jumlah yang akan kami bayar nantinya 1,5 juta rupiah,” kata Kapt Inf Syofyandri. Lalu kader PA langsung bubar.
Untuk memperingati kesepatan Damai ke 8, KPA/PA Samudera Pasai mengadakan doa bersama yang dipusatkan di Kantor DPW Aceh Utara. Doa bersama itu dihadiri pejabat dari jajaran Setdako Lhokseumawe dan juga dari Aceh Utara. Acara tersebut dipimpin ulama kharismatik Aceh Abuya Tgk H Syekh Jamaluddin Waly. Doa bersama tersebut berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Para jamaah wirid datang dari berbagai kecamatan, termasuk dari Tanah Jambo Aye yang jaraknya sekitar 50 km.
Dari Sigli dilaporkan, Nurisman (23), warga Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Kamis (15/8) dini hari, ditangkap personel TNI Koramil 01 Muara Tiga, karena diduga ia menurunkan bendera Merah Putih yang dipasang di pinggir jalan di Gampong Kupula kecamatan yang sama.
Saat menurunkan bendera, Nurisman bersama rekannya Arif naik sepeda motor jenis Yamaha Jupiter MX BL 5721 ZH. Arif berhasil melarikan diri saat disergap anggota koramil.
Dandim 0102/Pidie, Letkol Inf M Mahmud Suharto Amir, kepada Serambi, Kamis (15/8), mengatakan, penangkapan terhadap pelaku berawal saat anggota Koramil 01 Muara Tiga, Praka Azhari secara kebetulan melintas di jalan Gampong Kupula, Kecamatan Muara Tiga. Saat itu, Praka Azhari memperhatikan bendera Merah Putih hilang dari tiang di tancapkan di pinggir jalan. Sementara tiang tetap berdiri kokoh di pinggir jalan itu.