RSUD Abdya belum Miliki Tiga Dokter Spesialis

BLANGPIDIE - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Peukan, Abdya, dalam operasionalnya tidak memiliki tenaga dokter spesialis syaraf, spesialis paru serta dokter gigi, selama beberapa bulan terakhir, setelah dokter sebelumnya habis masa kontrak. Pasien yang membutuhkan penaganan serius harus dirujuk ke luar daerah setempat.

Keterangan diperoleh Serambi, Jumat (23/8) kemarin, pasien yang menderita gangguan paru, syaraf, termasuk penyakit gigi kecewa karena tidak bisa dilayani di di rumah sakit yang sudah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersebut.

Pasien penderita penyakit syaraf dan paru, terpaksa mengambil rujukan untuk berobat ke RSUD Cut Nyak Dhien, Aceh Barat, malah ke RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh. Sedangkan pasien yang menderita penyakit gigi, berobat di puskesmas yang memiliki tenaga dokter gigi, seperti di Puskesmas Blangpidie dan Puskesmas Sangkalan, Susoh.

Informasi dari masyarakat, di Puskesmas Blangpidie memiliki tenaga dokter gigi status PTT, namun tidak memiliki peralatan, seperti kursi pasien gigi dan alat lainnya yang dibutuhkan dalam penaganan gigi. Masyarakat  berharap Pemkab Abdya segera menangani persoalan kekosongan tenaga dokter tersebut. Bila dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat setempat. Dokter gigi yang tersedia di puskesmas-puskesmas, disarankan supaya ditarik ke RSUD Teugku Peukan, karena rumah sakit bantuan Pemerintah Korea tersebut, memiliki peralatan perawatan gigi yang tergolong lengkap.

Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD Teunku Peukan Abdya, Riat, ketika ditanyai Serambi, Jumat (23/8) kemarin, mengakui bahwa tenaga dokter ahli syaraf telah habis masa kontrak sejak enam bulan lalu, dan dokter ahli paru dan dokter gigi sudah habis masa kontrak sekitar dua bulan lalu.

Saat ini, katanya, Plt Direkur RSUD Teuku Peukan, Drs Ramli Bahar sudah melaporkan ke Bupati dan berkoodinasi untuk mencari tenaga dokter ahli di luar daerah yang bersedia bekerja di Abdya dengan perjanjian kontrak. (nun)