Serambi Kuliner
Sihir Timphan, Kesohor ke Nusantara
DI negeri ini, terdapat beragam kue tradisional. Jumlahnya sangat banyak.
DI negeri ini, terdapat beragam kue tradisional. Jumlahnya sangat banyak. Bahkan bisa dibilang, di setiap daerah kemungkin juga memiliki kue khas tradisional masing-masing. Di Aceh juga tak kalah. Di sini, terdapat beragam penganan tradisional yang menarik untuk dinikmati. Bahkan, banyak juga makanan di daerah ini memiliki daya tarik dan cita rasa yang sulit dilupakan oleh siapa pun. Salah satunya timphan. Kue khas ini juga dikenal di daerah lain di luar Aceh. Banyak pengunjung yang datang ke Aceh, sering bertanya tentang timphan. Ketika baru merasakan sepotong, tak jarang para wisatawan menambah lagi sampai beberapa potong. Pada Serambi Kuliner edisi Sabtu ini, Azwani Awi menyajikan kekhasan timphan dan kreasi resep untuk pembaca.
“UROE goet buluen goet timphan ma peugoet beumeuteme rasa” (Hari baik, bulan baik, timphan ibu buat harus dapat kurasakan). Adagium itu merupakan ungkapan betapa terkenalnya timphan. Bukan hanya untuk warga Aceh, di nusantara juga kian dikenal makanan khas daerah Sulthan Iskandar Muda ini.
Saking terkenalnya timphan, adagium itu sering disebut di setiap ungkapan untuk menyambut hari baik. Salah satunya pada bulan Ramadhan, Lebaran Idul Fitri, ataupun perayaan Idul Adha. Hampir di setiap rumah, dijumpai makanan ini. Biasanya, para pemilik rumah merasa tak lengkap bila tak menyajikan timphan kepada tetamu yang bersilaturrahmi saat Lebaran.
Timphan ini merupakan penganan/hidangan khas Aceh. Biasanya, pemilik rumah mulai membuat timphan pada satu atau dua hari sebelum Lebaran. Daya tahannya bisa mencapai lebih-kurang seminggu. Menjelang Lebaran, bisanya ibu-ibu sudah menyiapkan daun pisang muda, baik memetik di kebun atau membeli di pasar.
Makanan ini berbentuk lembek dan berbalut daun pisang muda. Kudapan manis ini terbuat dari tepung ketan, santan, serta pisang. Pisang Wak adalah pisang yang paling lazim digunakan dalam pembuatan kue tradisional ini meskipun bisa saja diganti dengan pisang yang lain sesuai selera.
Banyak jenis timphan yang bisa dibuat. Namun, yang paling terkenal adalahtimphan srikaya. Isinya terbuat dari telur.
Ada juga timphan yang berisi kelapa. Kini, ada juga srikaya yang dimodifikasi dengan campuran durian. Bahan yang digunakan untuk adonan kuenya adalah tepung ketan yang terkadang dicampur dengan pisang raja atau labu.
Usai itu, adonan timpan dibungkus daun pisang muda yang sudah diolesi minyak goreng. Tujuannya, agar saat matang, kue tidak lengket ketika dibuka bungkusnya. Timphan yang sudah dibungkus daun pisang kemudian dikukus selama setengah jam. Hasilnya, nyam... meukeutam rasa....
Selain menjadi makanan kegemaran masyarakat Aceh pada hari-hari besar Islam, timphan juga sering ditemui pada jamuan pesta, arisan, maupun jamuan penting lain yang diadakan dalam masyarakat. Rasanya yang lezat, menjadikan kue ini disukai semua kalangan. Muda maupun tua tetap menikmati kue ini.
Bagi orang Aceh baik yang berada di Aceh sampai seluruh dunia, tiada yang tidak mengenal adonan satu ini. Sihir timphan, telah kesohor ke seantero nusantara. Bahkan, bagi orang Aceh, timphan sudah menjadi tradisi turun-
temurun. Bukan rahasia umum lagi, hampir setiap ibu-ibu atau wanita di Aceh bisa membuat penganan ini.
Bagi Anda yang sedang berlibur ke Aceh, jangan lupa mencicipi kue ini. Khusus untuk Aceh, kue seperti ini bisa ditemukan di banyak tempat, termasuk di gerai kopi. Yuk... nikmati kelezatan timphan.(*)
Cemilan nan Lembut dan Enak
SEORANG teman bertanya, “Makanan apa ini? bentuknya kok seperti lontong mini?” Pertanyaan itu dinilai wajar karena teman tersebut hanya melihat bungkusan daun dari luar. Kemudian mencoba memegangnya dan terasa lembek. Akhirnya dia pun mengumpamakan makanan tersebut lontong yang berbentuk mini.
Setelah dijelaskan penganan tersebut bernama timphan, dia pun mengisyaratkan kepahamannya sambil berteriak kecil. “Ooo... ini yang namanya timphan? Namanya santer banget di Bogor. Saya pernah dengar tapi baru kali ini melihatnya,” ujar Dadang, pekerja wisata di Jawa Barat.
Di Aceh, banyak penganan tradisional yang menarik dinikmati. Ada bikang, adee, roti jala, dan roti cane. Semuanya terasa spesial. Namun, timphan telahbanyak dikenal orang dari berbagai referensi dan publikasi.
Bagi sebagian orang, timphan dijadikan makanan kecil atau camilan. Sebab, makanan ini mudah dimakan dan tak lekas menimbulkan kenyang. Bentuknya yang lembut dan enak, membuat orang ketagihan untuk mengulang makan lagi... lagi... dan lagi....
Proses pembuatannya juga tak begitu sulit. Bahan untuk membuat timpan terdiri dari tepung, pisang, dan santan. Semua bahan ini kemudian diaduk-aduk sampai kenyal. Lalu dibuat memanjang dan di dalamnya diisi srikaya atau kelapa parut yang dicampur dengan gula. Kemudian, adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan dikukus (rebus tanpa direndam air) selama satu jam.
Setelah timphan selesai, siap disantap jadi cemilan. Anda mau ngemil dengan sensasi nan lembut dan enak? Timphan pilihannya.(*)
Bisa Dikerasikan Sesuai Selera
DULU, timphan dikenal penganan berbahan adonan pisang dan tepung ketan. Kemudian diberi bahan isi dan dibungkus oleh daun pisang seperti lontong. Sekarang, banyak timphan yang bisa dikreasikan sesuai selera.
Untuk memberikan rasa berbeda, kini ada yang membuat timphan dengan ubi yang dicampur pisang raja. Isinya, ada yang dicampur potongan nangka, ada juga yang ditambahkan durian.
Tak hanya itu, ada juga timphan yang tebuat dari buah labu dan buah gadong. Masing-masing bahan yang digunakan memberikan citarasa tersendiri. Namun tak menghilangkan kekhasannya.
Dalam salah satu demontrasi masak kreasi timphan, ibu-ibu memeragakan cara membuat timphan dengan bahan buah labu dengan campuran pisang ayam (pisang berangan). Isinya srikaya. Rasanya memang berbeda. Tapi, sama enaknya dengan timphan original dan memiliki kekuatan rasa manis.
Untuk timphan yang menggunakan bahan buah labu, warnanya sangat kuning. Sementara yang menggunakan beras ketan, warnanya putih kekuningan.
Tak hanya itu. Sekarang juga sering ditemui timphan berwarna ungu. Timphan jenis ini menggunakan bahan ketela. Untuk membuat timphan dengan bentuk seperti ini, cukup haluskan pisang, lalu masukkan ke dalam tumbukan ketela dan tambahkan santan. Aduk rata semua bahan tersebut.
Pada penyajiannya, timphan yang terbuat dari bahan apapun sebaiknyadisajikan hangat-hangat. Bila sudah dingin, timphan cenderung mengeras. Apalagi bila disimpan di kulkas.
Tapi jangan panik. Agar timphan bisa kembali lembut, tinggal panaskan sebentar di microwave atau di steam kembali. Rasanya bisa menjelma seperti seperti baru dimasak.
Bagi Anda yang ingin merasakan berbagai bentuk timphan, bisa mencoba membuat sendiri di rumah. Meski bentuk dan rasanya berbeda dengan bahan dalam srikaya atau kelapa, tak mengilangkan kelezatan dari penganan ini. So, tunggu apa lagi, selamat mencoba....(*)
RESEP
Timphan Bahan Tepung Ketan
Bahan-bahan:
5 Butir telur (ayam), dikocok lepas
250 gram gula pasir
50 gram tepung terigu
300 ml santan kental
1 lembar daun pandan, disobek-sobek
1/2 sendok teh garam
100 gram nangka matang, dipotong-potong
5 Buah pisang raja yang sudah matang
400 gram tepung ketan
250 ml santan sedang
Minyak goreng digunakan untuk olesan daun pisang
Daun pisan muda, digunakan untuk membungkus
Cara Membuat
1. Kocoklah telur ayam bersama gula pasir hingga gula hancur dan larut.
2. Masukkan terigu dan santan secara bergantian sambil tetap dikocok.
3. Masukkan daun pandan serta garam.
4 Masak sambil terus diaduk hingga mengental.
5. Setelah kental angkat dan sisihkan sementara.
6. Haluskan pisang raja, lalu campurkan dengan tepung ketan dan garam.
7. Aduk-aduklah adonan menggunakan tangan sambil dituangi santan.
8. Uleni (lumatkan adonan penganan menggunakan tangan) hingga adonan liat dan bisa dibentuk.
9. Ambilah selembar daun pisang muda, olesi sedikit minyak.
10. Berilah 1 sendok makan adonan pisang.
11. Pipihkan adonan dan isilah dengan 1 sendok teh bahan isian.
12. Letakkan irisan nangka di atasnya.
13. Lipat daun pisang hingga membungkus seluruh adonan.
14. Kukuslah selama kurang lebih 30 menit.
15. Angkat jika sudah matang.
Timphan Bahan Buah Labu
Bahan untuk kulit
500 gram tepung ketan
500 gram labu kuning, kukus dan haluskan
500 ml santan kental
4 Buah pisang barangan, dimasak dengan santan kental ambil sebagian dari santan di atas
Garam secukupnya
Daun pisang muda yang masih menggulung
100 ml santan campur 2 sdm minyak untuk mengoles daun
Cara Membuat
1. Campur semua bahan di atas, kecuali santan
2. Masukkan santan sedikit demi sedikit
3. Sambil diuleni, hentikan santan jika adonan sudah kalis
4. Olesi daun dengan campuran santan dan minyak
5. Ambil adonan kira-kira satu sendok makan dan pipihkan, membentuk persegi panjang.
6. Letakkan isi, srikaya, atau inti di tengah
7. Kemudian gulung menutupi isi
8. Bungkus dan kukus selama 20-30 menit
9. Untuk isi bisa digunakan inti kelapa muda dengan gula putih atau srikaya
Isi Srikaya
Bahan-bahan
500 ml santan kental
300 gram gula pasir
6 Butir telur
1 Sdt jintan manis
Garam secukupnya
Cara membuat
1. Kocok lepas telur dan gula
2. Masukkan santan dan Garam
3. Masak adonan di wajan dengan api sedang sampai mengental
4. Kecilkan api aduk terus sampai agak kering dan mulai berminyak.
5. Angkat dan dinginkan.
6. Masukkan ke dalam kuli timphan.
7. Timphan isi srikaya siap dinikmati.
Rasa Lidah Mereka
Makanan Favorit
SAYA sangat familiar dengan timphan. Beberapa kali saat silaturrahmi Lebaran ke tempat keluarga dan kerabat, timphan menjadi makanan incaran saya. Bahkan bukan itu saja, saat ngopi bareng teman di warung yang menyediakan timphan, saya juga tak bisa membiarkan timphan begitu saja di atas piring. Pasti saya makan sambil menikmati secangkir kopi atau sanger. Bagi saya, timphan ini termasuk makanan favorit lah...
-- Hendra
Pekerja Kreatif
Rasanya Enak, Lembut, dan Manis
TIMPHAN ini sudah tak asing lagi bagi saya. Di rumah, orang tua dan kakak saya sering membuat timphan. Karena itu, penganan ini sering saya cicipi. Rasanya sangat enak. Bisa dimakan kapan saya. Bahkan, beberapa waktu lalu, teman saya di Band Minerva membuat timphan menggunakanbahan buah labu. Rasanya juga sangat enak, lembut, dan manis. Isinya adalah inti kelapa yang muda. Dan, saya mendapatkan sensasi rasa yang baru dari timphan dengan bahan baku lain ini.
-- Imam Angga Putra
Pekerja Seni