Advertorial

PLTU Nagan Raya, Menggagas Kemandirian Energi Aceh

SEIRING dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya taraf hidup masyarakat, kebutuhan akan energi

Editor: bakri

* Dukungan Pembiayaan Infrastruktur dari Bank Aceh

SEIRING dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya taraf hidup masyarakat, kebutuhan akan energi listrik juga ikut meningkat. Di samping itu, listrik juga menjadi pendukung utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Tetapi permasalahannya, Indonesia sampai sekarang masih mengalami permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik. Terlebih lagi Aceh yang berada di ujung Pulau Sumatera, yang sebagian besar pasokan listriknya disuplai dari pembangkit di Sumatera Utara.

Inilah yang kemudian mendasari PT Bank Aceh bersama sindikasi Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) ikut berpartisipasi dalam mendanai proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya, berkapasitas 220 Mega Watt (MW).

Pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara itu telah dimulai sejak tahun 2008 dan mulai melakukan ujicoba operasi sejak tahun 2013 kemarin. Tahun 2014 ini, ditargetkan pembangkit tersebut akan beroperasi sepenuhnya, sehingga diharapkan mampu mengatasi masalah kelistrikan di Aceh dan Sumatera Utara.

“Keikutsertaan Bank Aceh dalam pembangunan mega proyek PLTU Nagan Raya merupakan salah satu komitmen Bank Aceh sebagai agent of development (agen pembangunan) di daerah,” kata Dirut Bank Aceh Busra Abdullah didampingi Humas Bank, Amal Hasan, Kamis (16/1).

Amal Hasan menambahkan, pihaknya berkeyakinan, dengan selesainya pembangunan PLTU Nagan Raya, maka masa depan pembangunan ekonomi Aceh akan memiliki prospek yang lebih baik. “Sebab kemandirian energi bagi suatu daerah merupakan kunci yang strategis untuk membuka tirai masuknya investasi ke Aceh dari berbagai sektor,” ujar Busra.

PLTU Nagan Raya terletak di Desa Suak Puntong, Kecamat-an Kuala Pesisir, Nagan Raya. Proses pembangunannya menelan dana sekitar Rp 2,2 triliun atau sekitar Rp 795 miliar dan 160,9 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam kurun waktu April 2008 setelah penandatangan perjanjian kerja sama antara PT PLN (Persero) dengan Sinohydro Co.Ltd, sampai medio Desember 2012, tahap penyelesaian PLTU tersebut telah mencapai kisaran 92%.

Selain Sinohydro Co.Ltd, PLN Enjiniring juga terlibat dalam pembangunan PLTU Nagan Raya tersebut sebagai consultan design reviewer.

Sebagai salah satu proyek infrastruktur yang masuk dalam fast track program tahap I, pendanaan untuk pembangun-an PLTU Nagan Raya dalam prosesnya mendapat dukungan pendanaan dari konsorsium sindikasi Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Merah Putih, termasuk Bank Aceh Rp 200 miliar. Selain itu juga mendapatkan dukungan dari The Export-Import Bank of Cina.(**)

Tags
Bank Aceh
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved