Serambi MIHRAB
Adab Shalat Istisqa
Pertama, Imam membuat kesepakatan dengan masyarakat mengenai hari pelaksanaan shalat
Pertama, Imam membuat kesepakatan dengan masyarakat mengenai hari pelaksanaan shalat. Sebagaimana dalam hadits yang diriwatkan oleh Aisyah ra. Bahwa Rasulullah saw membuat kesepakatan dengan orang-orang untuk berkumpul pada suatu hari yang telah ditentukan.
Kedua, keluar menuju lapangan dengan penuh ketundukan, tawadhu dan kerendahan hati.
Ketiga, mengajak semua orang untuk hadir, kecuali para wanita yang dapat menimbulkan fitnah. Ibnu Qudamah berpendapat, dianjurkan bagi semua orang untuk hadir, terutama orang yang memiliki hutang, orang tua dan orang shalih, karena doa mereka lebih cepat diijabah.
Keempat, tidak ada adzan atau iqamah sebelum shalat istisqa.
Kelima, menasihati kaum muslimin untuk bertaqwa kepada Allah, meninggalkan maksiat, memperbanyak istighfar, puasa dan sedekah.
Keenam, bersungguh-sungguh dalam menengadahkan tangan ke langit ketika berdoa.
Ketujuh, Imam membalikan badan ke arah kiblat, membelakangi jamaah ketika berdoa. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah ra bahwa Nabi Muhammad Saw keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat.
Ketika hendak shalat Istisqa dianjurkan banyak berbuat amal shalih seperti bersedekah, juga dianjurkan membawa serta hewan ternak ke lokasi shalat yang dilakukan di lapangan terbuka. (*)