KAI
Sakratul Maut, Alam Kubur, dan Pengiriman Pahala
Bersama ini saya ingin mengetahui apa yang dialami seseorang sedang sakarat, di alam kubur
Diasuh oleh Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA.
Pertanyaan
Teungku Pengasuh KAI yang mulia,
Assalamualaikum wr wb.
Bersama ini saya ingin mengetahui apa yang dialami seseorang sedang sakarat, di alam kubur, bentuk siksa kubur dan apa yang dapat dilakukan oleh ahli waris yang ditinggalkan?
Mohon jawaban, dan untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih.
Masriyati
Binjai, Sumut
Jawaban
Saudari Masriyati yth,
Waalaikumussalam wr wb.
Sesungguhnya pertanyaan saudari menyangkut dengan alam ghaib, maka sumber yang tepat untuk menjawabnya adalah Alquran dan Assunnah.
Di dalam Alquran al-Karim, Allah Swt telah menceritakan bagamana malaikat datang kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Kepada orang yang zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan dahsyatnya.
Sekiranya kita melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata: “Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. Al-An’am: 93).
Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah Swt dan menjadi calon penghuni surga, perlakukan malaikat 180 derajat terbalik. Malaikat berlaku ramah dan menyenangkan. Allah Swt berfirman: “Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaKu, masuklah ke dalam syurgaKu.” (QS. Al-Fajr: 27-30).
Lalu, ruh itu dinaikkan ke langit dan diperlakukan sesuai dengan amalnya di dunia. Bila ruh itu berasal dari orang yang beriman, maka pintu langit akan dibukakan untuknya dan disambut dengan hangat. Sebaliknya, bila ruh itu dari orang zalim dan berlumur dosa, maka pintu langit akan tertutup untuknya dan mendapat perlakuan yang hina.
Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (QS. Al-A’raf: 40).
Malah ada penjelasan, ruh itu ada yang dicampakkan dari pintu langit sebagaimana firman Allah Swt: “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31).
Dua ayat inilah yang diucapkan oleh Rasulullah saw dalam hadis shahih yang panjang ketika menjelaskan bagaimana ruh orang beriman dan ruh orang jahat. Satu potongannya kami nukilkan berikut ini: “Rasulullah saw bersabda: Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan dua malaikat mendatanginya seraya bertanya: Siapakah Tuhanmu? Orang itu menjawab: Hah... hah... aku tidak tahu. Malaikat itu bertanya lagi: Siapakah manusia yang diutus kepada kalian? Hah... hah... aku tidak kenal, jawabnya.
Lalu diserukan suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hambaKu. Maka dekatlah dengan neraka dan dibukakan pintu neraka hingga panas dan racunnya sampai kepadanya. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya busuk dan berkata kepadanya: Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya: Siapakah kamu, wajahmu adalah wajah orang yang membawa kejahatan? Aku adalah amalmu yang buruk. Ya Tuhan, jangan kiamat dulu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).