Sari dan Shatila, Dua Dara Aceh ke Ajang Putri Muslimah Indonesia
Saya tidak tahu anak saya mengikuti pemilihan Putri Muslimah Indonesia ini. Setelah dia lolos ke Jakarta baru saya diberitahu, dan terkejut
“Saya tidak tahu anak saya mengikuti pemilihan Putri Muslimah Indonesia ini. Setelah dia lolos ke Jakarta baru saya diberitahu, dan terkejut seakan tidak percaya,” tutur Hj Zubaidah, Ibunda dari Indah Sari Melisa, saat ditemui Serambi, di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh, Jumat (23/5).
Zubaidah dan suaminya, H Nurman, yang tak lain adalah ayahanda Sari, sengaja datang dari Meulaboh, Aceh Barat, untuk mengantarkan anaknya ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar yang berangkat ke Jakarta pada Rabu (21/5), untuk mengikuti pemilihan Putri Muslimah Indonesia (PMI) 2014.
Menurut Zubaidah, sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Sari sudah menunjukkan bakatnya di dunia modelling dan ingin tampil di televisi. “Ma, Sari nanti ingin tampil di televisi dan bisa jadi model,” kata sang Ibunda menirukan ucapan anak bungsunya dari empat bersaudara itu.
Mendengar keinginan putrinya itu, Zubaidah hanya mengatakan agar Sari jangan berangan-angan terlalu tinggi. Namun, siapa sangka kalau hal itu ternyata semakin memotivasi Sari untuk meraih dan mencapai cita-cita masa kecilnya tersebut?
“Awalnya keluarga kurang mendukung dengan hobinya di modeling, namun ia pernah mengatakan kepada saya apabila ia tidak akan mempermalukan keluarga. Jadi, mama tenang saja. Sekarang ini melihat kesungguhan Sari di modeling, dan bisa terpilih mewakili Aceh. Kami sekeluarga bahagia, dan memberi dukungan untuknya supaya dia sukses,” tutur Zubaidah sambil menahan tangis.
Hingga kini ia dan keluarga lainnya belum dapat berkomunikasi dengan gadis yang akrab disapa Sari, karena sedang dikarantina selama sepuluh hari (21-30 Mei), di Grand Topik Hotel, Jakarta. Tidak hanya Sari yang mewakili Aceh pada pemilihan PMI ini, namun juga ada Shatila yang sama-sama bertolak ke Jakarta untuk mengikuti kontes tersebut.
Sebelumnya, pihak penyelenggara PMI dari Indoisi di tiap kota besar yang ada di Indonesia. Di Aceh audisi dilakukan di Hotel Oasis, April lalu diikuti puluhan gadis cantik dan berbakat dari 23 kabupaten/kota. Setelah mengikuti berbagai tes, seperti mengaji, pengetahuan agama dan umum. Maka terpilih dua orang yang mewakili Aceh ke PMI di Jakarta untuk bersaing bersama 18 finalis lainnya dari seluruh Indonesia.
Terlepas untuk meraih impiannya menjadi model, Sari yang masih tercatat sebagai mahasiswi di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) itu, memiliki motivasi besar terhadap kontes yang menampilkan perempuan cantik dan memiliki akhlak seorang muslimah ini.
“Saya ingin menjadi terbaik dari yang terbaik, dan ingin mengajak anak-anak muda dari yang tidak memakai jilbab untuk memakai jilbab,” kata Sari saat ditanyai dewan juri terkait keikutsertaannya pada audisi tersebut.
Sementara itu, tidak jauh berbeda dengan Sari, Shatila, alumnus jurusan Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, juga memiliki motivasi yang sama. Menurut gadis yang pernah menetap di Banda Aceh ini, dengan berhijab yang benar maka akan melindungi seorang perempuan dari berbagai hal buruk disekelilingnya, dan banyak manfaat lainnya dari seorang perempuan yang berhijab.
Sebelum terpilih sebagai finalis PMI ke Jakarta, Sari dan Shatila mengikuti berbagai tahapan seleksi disela-sela aktivitas keduanya sebagai mahasiswa dan model yang memiliki jadwal cukup padat. Dari puluhan peserta yang mengikuti audisi di Banda Aceh, hanya terpilih delapan orang, selanjutnya setelah melewati penilaian yang cukup ketat dari dewan juri yang langsung dari Jakarta. Maka hanya dua orang yang dinilai dewan juri memiliki kriteria yang dicari sebagai putri muslimah Indonesia.
Kriteria yang dicari para dewan juri untuk kontes ini, antaranya berusia 17-25 tahun, wanita muslimah berhijab, tinggi minimal 165 centimeter, berpenampilan menarik, cantik, cerdas, dan berkepribadian, mempunyai bakat atau keahlian khusus, mampu berbahasa inggris, dan sehat jasmani serta rohani.
Sari dan Shatila mengharapkan dukungan dari masyarakat Aceh untuk dapat memberikan yang terbaik pada ajang PMI 2014 dengan mengirimkan SMS dukungan. Caranya ketik PMI spasi nama kontestan dan kirim ke 7288. Siapa yang akan terpilih menjadi Putri Muslimah Indonesia 2014? Maka dapat disaksikan pada malam grand final, Rabu, (28/5) mendatang pukul 18.30 WIB di Indosiar. (una)