Serambi MIHRAB

Iran Akan Teliti Jejak Persia di Aceh

Republik Islam Iran bertekad meningkatkan hubungan dengan masyarakat Aceh, terutama di bidang pendidikan dan budaya

Editor: bakri

* Termasuk Masjid Raya Baiturrahman

BANDA ACEH – Republik Islam Iran bertekad meningkatkan hubungan dengan masyarakat Aceh, terutama di bidang pendidikan dan budaya. Selain akan  meneliti jejak-jejak Persia yang banyak terdapat di Aceh, mereka juga berencana menggelar Festival Kebudayaan Iran.

“Ini rencana kami. Terwujud atau tidak sangat tergantung pada MoU (Nota Kesepahaman Bersama) dengan UIN Ar-Raniry yang sedang kami jajaki,” kata Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran Hojjatollah Ebrahimian Ph.D kepada Serambi di Fakultas Ushuluddin, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Kamis (25/9).

Atase Kebudayaan Kedubes Iran ini hadir ke UIN Ar-Raniry untuk menjajaki kerja sama dengan universitas Islam ini di berbagai bidang. Kepada wartawan Ebrahimian menyebutkan bahwa Iran adalah negara besar yang sudah berdiri sejak 6.000 tahun yang lalu. Pihaknya menaruh perhatian lebih pada Aceh, karena negeri ini telah memiliki regulasi untuk pelaksanaan hukum Islam.

Di sisi lain, kata Ebrahimian, terdapat banyak bukti bahwa Aceh menyimpan  banyak jejak-jejak Persia. Ada sejumlah bukti yang menunjukkan adanya jejak-jejak Persia di Aceh, antara lain makam ulama Persia di Aceh Utara. “Di makam ulama besar tersebut terdapat syair-syair yang dituliskan dalam bahasa Persia,” kata Ebrahimian.

Ebrahimian mengaku dirinya juga terkejut setelah mengetahui  adanya kolam  di depan Masjid Raya Baiturrahman. Adanya kolam di depan rumah ibadah, kata dia, sama seperti kondisi di Iran. Di negeri para mullah itu, terdapat kolam di depan setiap rumah. Ini merupakan ciri khas arsitektural bangsa Iran. “Kami tidak mengklaim, tetapi jangan-jangan ada arsitek dari Persia yang pernah merancang masjid kebanggaan rakyat Aceh ini,” kata Ebrahimian, yang meraih doktor di bidang hukum publik.

Selain itu, bahasa Persia sebagai satu bahasa tertua di dunia dan menjadi bahasa resmi di Iran, banyak kesamaan. Setidaknya ada 300 kosakata dalam bahasa Aceh-Indonesia yang punya kesamaan arti dengan bahasa Persia. “Jadi, banyak kesamaan, termasuk bidang kuliner, misalnya orang Aceh suka gulai kambing, orang Iran pun demikian,” kata pria ini.

Sementara itu, Prof Dr Hasbi Amiruddin MA, Dosen UIN Ar-Raniry yang ikut mendampingi Ebrahimian mengatakan, sejak 2009 lalu kampus ini telah memiliki Pusat Studi Persia. Pada November mendatang, pihaknya juga kembali akan  mengundang delegasi dari Iran untuk berdiskusi dalam Seminar Internasional Science and Technology.(sak)

Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved