Kebakaran Bank Aceh
Ini Alasan Damkar Canggih Telat ke Lokasi
KEBAKARAN Kantor Pusat Operasional Bank Aceh di Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh, pagi kemarin
KEBAKARAN Kantor Pusat Operasional Bank Aceh di Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh, pagi kemarin, menjadi pembahasan banyak orang. Terutama tentang armada pemadam kebakaran (damkar) canggih jenis Feal 33-m Firedome (bertangga 33 meter), milik Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh, yang dinilai telat tiba ke lokasi.
Amatan Serambi, damkar yang dibeli oleh Pemerintah Aceh dengan harga Rp 16,8 miliar lebih itu baru tiba di lokasi sekitar pukul 07.40 WIB. Sedangkan kebakaran itu sendiri terlihat pertama sekali sekitar pukul 06.00 WIB.
Untuk diketahui, damkar Feal 33-m Firedome dengan sistem komputerisasi itu dilengkapi aerial ladder/tangga lipat dengan ketinggian 33 meter, dengan jarak julur mencapai 20 meter, dan di ujung tangga dilengkapi CCTV. Damkar ini berkapasitas 1.500 liter air, dengan kapasitas pompa mencapai 5.000 liter per menit, dan daya semprot sampai 30 bar.
Saat tiba di lokasi, kemarin, sebagian masyarakat meneriaki kedatangan damkar besutan Swedia itu. “Nyan baro troh, benoe kon ho (itu baru sampai, dari tadi ke mana,” teriak sejumlah warga yang sempat direkam oleh Serambi, di lokasi kebakaran.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Banda Aceh, Ridwan saat ditanyai Serambi di lokasi kejadian mengatakan, damkar itu bukan terlambat datang. Tapi pihaknya sengaja mengerahkan armada lain terlebih dahulu untuk memadamkan api. Sebab, damkar Feal 33-m Firedome itu belum dilengkapi unit mobil penyuplai air yang mencukupi.
“Mobil ini daya tembaknya 30 bar per menit, jadi mobil penyuplai air yang biasa tidak mampu menyuplai air ke damkar tersebut. Jadi kalau kita kerahkan lebih awal, ya sama saja, airnya satu menit sudah habis karena tidak ada mobil penyuplai air yang mampu mengimbangi daya tembak damkar baru ini,” ujarnya.
Namun, kehadiran damkar yang dihibahkan oleh Pemerintah Aceh untuk Pemko Banda Aceh itu cukup membantu proses evakuasi kebakaran. “Mobil itu multifungsi, dilengkapi kamera juga tangga yang sangat panjang bisa menjangkau ke dalam gedung untuk proses evakuasi korban. Tadi, pas dibilang ada korban kita langsung cek dengan kamera mobil damkar itu, dan petugas juga ada yang masuk ke dalam gedung saat evakuasi melalui tangga ini,” sebutnya.
Kami berharap masyarakat tidak berprasangka yang bukan-bukan karena damkar itu telat hadir ke lokasi. “Kita sudah mengerahkan 10 damkar, kemudian juga dibantu oleh BPBD Aceh Besar sebanyak lima unit. Intinya kita bekerja sangat maksimal,” sebutnya.
Sementara Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal yang hadir ke lokasi kebakaran itu mengatakan, untuk mengoperasikan damkar canggih itu diperlukan satu unit lagi armada pemadam kebakaran yang khusus untuk menyuplai air ke damkar tercanggih di Sumatera itu. Minimal, kata Illiza, dibutuhkan armada penyuplai air berkapasitas 20 ton. Hal itu sudah pernah disampaikan Illiza saat penyerahan Damkar Feal 33-m Firedome itu oleh Gubernur Aceh, 17 Desember 2014.(saf/sb)