Serambi MIHRAB

Umat Islam Lemah Jika Abaikan Syariat

Kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan akibat lemahnya iman dan krisis akidah

Editor: bakri

BANDA ACEH - Kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan akibat lemahnya iman dan krisis akidah. Parahnya lagi, sebagian besar orang-orang yang mengaku sebagai muslim dan mukmin tidak memahami arti Islam dan iman yang sesungguhnya. Kata-kata itu hanya sebatas di mulut dan di otak, tapi tidak terhujam kuat dalam hati dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ustaz Farhan Abu Muaz saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (22/4) malam. Acara yang dimoderatori oleh Muhammad Fadhil Rahmi mengangkat tema: “Wasiat Nabi Muhammad kepada Sahabat dan Umatnya”.

“Karena sebab itu (tidak adanya tindakan dalam kehidupan) maka kaum muslimin tidak dapat bangkit dari ketertindasan, keterbelakangan, dan tekanan yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam. Kaum kufar begitu leluasa menguasai, mengadu domba, mengatur dan mengacak-acak Islam,” katanya.

Sangat tidak pantas, sambung Farhan, apabila seorang mukmin dan muslim tapi ternyata sikap dan tindakannya tidak sejalan dengan aturan Islam. Seperti seorang muslim yang tidak tergugah hati dan perbuatannya ketika azan berkumandang, malah dia masih sibuk dengan urusan dunianya.

“Sejak jauh-jauh hari, Rasulullah saw telah mengingatkan pada kita bahwa ketika umat Islam tertimpa penyakit al wahn (cinta pada dunia dan benci pada kematian), maka musuh-musuh Islam akan dengan mudah memorak-morandakan Islam,” tambah alumnus Ma’had Darul Hadist, Yaman ini.

Mengutip hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi yang disahihkan oleh Syaikh Al-Albani, menjelaskan, “Aku berwasiat kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat kepada pemimpin, walaupun yang memimpin kalian adalah seorang hamba sahaya dari Negeri Habsyah. Sesungguhnya barangsiapa hidup sesudahku, niscaya dia akan melihat banyak perselisihan, maka wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku.”

Di akhir pengajian, Ustaz Farhan menyatakan bahwa komitmen dengan ketaqwaan akan membawa banyak manfaat dan keberkahan. Di antaranya ketika kita menghadapi berbagai situasi dan kondisi, seperti banyaknya terdapat perselisihan dalam kehidupan, baik perselisihan dalam hal kepemimpinan ataupun agama. Itu sebabnya, dia berharap setiap umat muslim komitmen dengan ketakwaannya dengan mengerjakan segala pirintah Allah dan sunnah Rasulullah.(mz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved