Harga Orangutan di Pasar Internasional Rp 400 Juta

harga tertinggi yakni di pasaran internasional yang mencapai Rp 400 juta lebih per ekor

Penulis: Yusmadi | Editor: Amirullah
AFP/Juan Mabromata
Sandra, orangutan berusia 29 tahun yang sudah 20 tahun dikurung di Kebun Binatang Buenos Aires 

Laporan Yusmadi Yusuf | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA – Meningkatnya perburuan terhadap Orangutan juga karena faktor harga yang melambung di pasaran internasional. Namun ternyata, pasaran lokal sangat jauh dari pasaran internasional yang mencapai Rp 400 juta lebih per ekor.

Informasi tersebut diterima Serambinews.com, dari Manajer Antikejahatan Satwa Liar dari Centre for Orangutan Protection (COP) Daniek Hendarto Minggu (02/08/2015). Sebelumnya, BKSDA dan Tim dari Polda Aceh, Orangutan Information Centre (OIC) dari Medan dan Centre for Orangutan Protection (COP) dari Jakarta di Jalan PDAM Tirta Pondok Kemuning, Desa Pondok Kemuning, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, Sabtu (01/08/2015), pagi.

Daniek mengatakan,  induk dari tiga bayi orangutan yang disita sudah dibunuh oleh pemburunya. Tanpa penegakan hukum yang keras, korban orangutan akan terus berjatuhan.

Hukuman yang ringan hanya akan membuat para penjahat kembali ke bisnisnya karena keuntungannya sangat besar.

Menurut Daniek, seorang pedagang mendapatkan harga antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta Dari tangan pemburu. Harga satu ekor Orangutan lokal Aceh hanya berkisar Rp 7 juta sampai Rp 10 juta, dan pasaran di Jawa antara Rp 50 hingga Rp 100 juta.

Sementara harga tertinggi yakni di pasaran internasional yang mencapai Rp 400 juta lebih per ekor.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved