Asyraf Aceh Usulkan Habib Teupin Wan Pahlawan Nasional
Lembaga Asyraf Aceh mengusulkan Habib Abdurrahman Teupin Wan sebagai salah seorang
BANDA ACEH - Lembaga Asyraf Aceh mengusulkan Habib Abdurrahman Teupin Wan sebagai salah seorang kandidat pahlawan nasional dari Aceh. Usulan tersebut disampaikan lembaga pengkajian nasab alawiyin Aceh itu pada seminar internasional ‘Peranan Sayyid/Syarif dan Syarifah dalam Islamisasi di Aceh dan Malaysia’ di Aula kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Banda Aceh, Sabtu (21/11).
Ketua Lembaga Asyraf Aceh, Sayed Murtadha Alaydrus saat memaparkan makalahnya mengatakan, Habib Abdurrahman Teupin Wan punya nama asli Habib Abdurrahman bin Hasan Assegaf. Dia lahir di Teupin Wan Mukim VII Ateuk, Aceh Besar. “Habib Teupin Wan merupakan tokoh yang paling banyak menyusahkan Belanda, selama 38 tahun,” kata Murthada.
Dikatakan, ketika Belanda mengumumkan perangnya terhadap Aceh pada 1873, Habib Teupin Wan terus berjuang melawan Belanda. Selain berjihat, dia juga mendirikan tempat pengajian di Meunasah Ara Lungputu, Pidie Jaya. Habib kemudian syahid di pegunungan Halimon Tangse setelah ditembak pasukan Belanda pada 1911 M di bawah pimpinan Schmidt. “Salah satu bukti beliau seorang pejuang adalah tidak pernah menyerah kepada Belanda dan pernah diangkat menjadi panglima besar perang Aceh pada 1321 H,” kata Murthada. Lembaga Asyraf Aceh, menurut dia, telah melakukan penelitian mendalam tentang peran Habib Teupin Wan dalam melawan penjajah Belanda berdasarkan literatur sejarah dan penuturan keluarga.
Sedangkan Sosiolog dan Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Islam Nahdlatul Ulama Dr Ngatawi Al-Zastrouw SAg, MSi yang juga tampil sebagai pembicara mengaku siap memperjuangkan Habib Teupin Wan sebagai pahlawan nasional. “Coba diajukan usulan secepatnya ke pemerintah. Saya siap kawal,” kata mantan ajudan almarhum Presiden Abdurrahman Wahid ini. Selain Ngatawi yang membahas “Urgensi Menggali Jejak dan Peran Habaib dalam Islamisasi Aceh, pembicara lainnya yang hadir adalah Dato’ Dr Syed Jaafar bin Syed Aznan Jamalullail. Hadir juga beberapa tokoh penting dari Malaysia.(sak)