Peringati 11 Tahun Tsunami
Kisah Penziarah yang tak Tahu Kuburan Keluarganya
Penziarah yang tak tahu persis kuburan anggota keluarga menyakini lewat firasat atau berziarah di dua kuburan tersebut.
Penulis: Muhammad Hadi | Editor: Amirullah
Sedangkan Zahrawati yang datang dari Indrapuri, Aceh Besar, memilih menziarahi kuburan massal di Siron dan Ulee Lheue. Meski ia tak tahu dimana dikuburkan kakaknya Bahriati bersama suami Saifuddin, dua anak dan satu adik iparnya. Saat tsunami, kakaknya berdomisili di Gampong Lambaro Skep, Banda Aceh.
"Tiap tahun saya berziarah ke sini dan kadang-kadang ke kuburan massal Ulee Lheue. Tapi lebih sering ke Siron. Karena yakin dikuburkan di sini. Setelah tsunami sempat mencari selama sebulan, tapi tidak ketemu mayatnya," ujar Zahrawati.
Gampong Peulanggahan dan Lambaro Skep juga cukup parah dampaknya akibat berdekatan dengan garis pantai.
Seperti diketahui, banyak yang tak menemukan jasad anggota keluarganya setelah tsunami. Bahkan di Kuburan massal Siron dimakamkan 46.743 jenazah korban tsunami yang tidak diketahui identitasnya.
Sedangkan di Kuburan massal Ulee lheue ada 14.264 korban tsunami dimakamkan. Jumlah itu hanya sebagian dari 170 ribu warga Aceh menjadi korban tsunami.
Penziarah yang tak tahu persis kuburan anggota keluarga menyakini lewat firasat atau berziarah di dua kuburan tersebut.