Opini

Teror Bom Sarinah

KAMIS, 14 Januari 2016, kita dikejutkan dengan aksi teror dan ledakan bom bunuh diri di kawasan Sarinah

Editor: bakri

Bukan sarang teroris
Ada beberapa alasan memang. Bagi elite Jakarta, mungkin akan ada “keuntungan” yang akan mereka raih jika mengaitkan kasus itu dengan Aceh. Bagi netizen, ini dilakukan untuk meraih follower (pengikut) sebanyak-banyaknya, meski hanya sekadar komentar hujatan. Bagi media, jelas ini hanya mengejar unsur/nilai kedekatan (proximity).

Terlepas dari itu semua, tanpa disadari, judul bombastis dan pemberitaan di media yang berkaitan dengan insiden Sarinah selama ini, ternyata tak mempertimbangkan unsur psikologis yang dirasakan rakyat Aceh.

Mengaitkan Aceh dengan aksi teror yang terjadi di Sarinah, Jakarta, bukan tidak mungkin akan membuat mata dunia internasional sinis menatap Aceh. Aceh bukan sarang teroris, meski pernah terlibat dalam konflik bersenjata yang diklaim Jakarta sebagai gerakan separatis.

Rakyat Aceh ingin aman dan damai ini berkepanjangan. Karena itu, para elite di pusat, petinggi dan pengambil kebijakan, utamanya media massa, untuk tidak ikut memperkeruh situasi Aceh dengan mengait-ngaitkan aksi teror Sarinah dengan Aceh.

Sekali lagi, rakyat Aceh ingin melanggengkan damai yang disepakati di Helsinki, Finlandia, 10 tahun lalu, menjadi damai yang hakiki. Sehingga bisa melangkah sejajar dan bersama dengan daerah lain dalam membangun daerah dan bangsa ini. Jangan kaitkan lagi teror dengan Aceh!

* M. Arief Rahman, praktisi media di Banda Aceh. Email: aditya_tsunami@yahoo.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Adu Sakti

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved