Tafakur
Hubbud Dunya
Kerusakan umat bisa muncul dari perasaan hubbud dunya (cinta dunia) yang berlebihan
Oleh: Jarjani Usman
“Tiadalah dua serigala lapar yang dilepaskan di tengah kawanan domba, lebih merusak kawanan domba tersebut daripada kerusakan yang diakibatkan sifat tamak seseorang kepada harta dan kedudukan terhadap agamanya” (HR. At Tirmidzi).
Kerusakan umat bisa muncul dari perasaan hubbud dunya (cinta dunia) yang berlebihan. Dan di antara wujud hubbud dunya ialah kecintaan kekuasaan atau kedudukan. Terbukti ambisi terhadap kekuasaan yang berlebihan sebahagian orang telah menimbulkan kerusakan luar biasa terhadap umat.
Pasalnya, orang-orang bukan hanya tergiring untuk mengelompok-ngelompokkan diri, tetapi juga menimbulkan kemarahan dan kebencian yang panjang terhadap orang-orang yang dianggap sebagai kelompok lain. Pengoranglainan yang disengaja terhadap saudara-saudara seiman bisa jadi merupakan wujud dari rapuhnya keimanan di dalam hati. Orang-orang yang kuat imannya punya rasa persaudaraan yang tinggi dan rasa takut yang teramat sangat bila mengorang-lainkan atau menimbulkan perpecahan dengan saudara sendiri.
Orang-orang yang kuat imannya juga tak ingin mengorbankan akhirat demi dunia. Apalagi dalam suatu hadits, Rasulullah SAW mengingatkan bahwa siapa saja yang mencintai dunianya, maka dengan sendirinya ia telah membahayakan akhiratnya. Padahal kalau mencintai akhirat, dunia pun didapat.